Bundamedik, Induk Usaha DGNS Siap Melantai di Bursa

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 16 Juni 2021
Bundamedik, Induk Usaha DGNS Siap Melantai di Bursa

Induk usaha PT Diagnos Laboratorium Utama, Tbk (DGNS), PT Bundamedik akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. (Foto: istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Induk usaha PT Diagnos Laboratorium Utama DGNS), PT Bundamedik akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Perseroan akan melepas sebanyak–banyaknya 620 juta saham atau setara dengan 7,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi obligasi.

Harga saham yang akan dilepas berkisar Rp 300–Rp 350 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan akan meraih dana Rp 217 Miliar.

Baca Juga

Di Tengah Pandemi, Diagnos Laboratorium Bukukan Laba 486 Persen

Dana raihan IPO sebesar Rp 157 Miliar lebih akan digunakan Perseroan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investment. Sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya. Masa penawaran awal saham atau bookbuilding akan digelar mulai 17 Juni 2021 hingga 22 Juni 2021.

Bunda Medik Healthcare System (BMHS) memiliki ekosistem kesehatan terlengkap di tanah air. Perseroan memiliki kegiatan usaha yang terdiri dari 2 rumah sakit ibu dan anak, 3 rumah sakit umum, 2 klinik, 10 klinik fertilitas morula, laboratorium diagnostik, distribusi farmasi dan alat kesehatan, perhotelan hingga medical tourism.

Induk usaha PT Diagnos Laboratorium Utama, Tbk (DGNS), PT Bundamedik akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. (Foto: istimewa)

“Tiga pilar industri kesehatan dari BMHS group adalah rumah sakit, jejaring klinik fertilitas morula dan diagnos laboratorium. Bundamedik sendiri punya slogan 'From Embrio throughout Life'. Jadi Bundamedik ingin memberikan pelayanan ke masyarakat Indonesia mulai dari embrio. Kami punya klinik fertilitas yang saat ini terbesar di Indonesia, rumah sakit ibu dan anak serta umum hingga pelayanan orang tua,” ungkap Direktur Utama Bundamedik, Mesha Rizal Sini dalam siaran pers, Rabu (16/6)

Bundamedik adalah penyedia layanan kesehatan yang berdiri sejak 1973 dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat dalam perawatan premium untuk wanita dan anak–anak yang didukung oleh ekosistem layanan kesehatan yang terintegrasi. Bundamedik memiliki 39,2% saham di anak usaha DGNS yang sebelumnya telah IPO pada Januari 2021. (Pon)

Baca Juga

Agresif Bangun Swab Center Baru, Diagnos Lab Cetak Laba Rp21,7 Miliar

#Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
Ketua Dewas PAM Jaya, Pasetyo Edi Marsudi mengatakan, Francine Widjojo tak mengerti kondisi saat ini. PAM Jaya akan go public dengan status IPO.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
Indonesia
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Terkait batas waktu atau tenggat penyelesaian berada di ranah kurator yang bertanggung jawab dalam kasus Sritex.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting
Indonesia
Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia
Pramono menargetkan PAM Jaya bisa memenuhi 100 persen cakupan layanan air bersih di Jakarta pada tahun 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 05 Mei 2025
Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia
Indonesia
Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump
Salah satu penyesuaian yang sedang dipertimbangkan oleh BEI adalah pengungkapan kode Anggota Bursa (broker)
Angga Yudha Pratama - Rabu, 09 April 2025
Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump
Indonesia
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan
Ketika sentimen global memburuk, investor asing cenderung menarik dananya (capital outflow) dari pasar negara berkembang yang dianggap lebih berisiko.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan
Berita Foto
IHSG Hari Pertama usai Libur Lebaran Ditutup Anjlok Berakhir di Zona Merah
Suasana pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari pertama setelah libur Lebaran 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 08 April 2025
IHSG Hari Pertama usai Libur Lebaran Ditutup Anjlok Berakhir di Zona Merah
Indonesia
IHSG Anjlok, Analis Sarankan Aksi Beli Saham Perusahaan yang Beri Dividen Besar
Ketahui strategi investasi di tengah penurunan IHSG. Simak tips dari pengamat pasar modal dan prediksi pergerakan pasar ke depan.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 08 April 2025
 IHSG Anjlok, Analis Sarankan Aksi Beli Saham Perusahaan yang Beri Dividen Besar
Berita
Apa Itu Trading Halt di Bursa Saham Indonesia dan Aturan Barunya?
Pada hari Selasa, 8 April 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami trading halt atau penghentian sementara perdagangan saham di awal sesi.
ImanK - Selasa, 08 April 2025
Apa Itu Trading Halt di Bursa Saham Indonesia dan Aturan Barunya?
Indonesia
IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan
Pada pembukaan perdagangan Selasa (08/04) pagi pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 April 2025
IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan
Infografis
Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?
"Namun investor lebih antisipasi pernyataan BI seputar sentimen risk off yang sebabkan sell off di pasar ekuitas domestik,”
Rezita Kesuma - Jumat, 21 Maret 2025
Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?
Bagikan