Bundamedik, Induk Usaha DGNS Siap Melantai di Bursa


Induk usaha PT Diagnos Laboratorium Utama, Tbk (DGNS), PT Bundamedik akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. (Foto: istimewa)
MerahPutih.com - Induk usaha PT Diagnos Laboratorium Utama DGNS), PT Bundamedik akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia. Perseroan akan melepas sebanyak–banyaknya 620 juta saham atau setara dengan 7,26 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi obligasi.
Harga saham yang akan dilepas berkisar Rp 300–Rp 350 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan akan meraih dana Rp 217 Miliar.
Baca Juga
Di Tengah Pandemi, Diagnos Laboratorium Bukukan Laba 486 Persen
Dana raihan IPO sebesar Rp 157 Miliar lebih akan digunakan Perseroan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investment. Sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya. Masa penawaran awal saham atau bookbuilding akan digelar mulai 17 Juni 2021 hingga 22 Juni 2021.
Bunda Medik Healthcare System (BMHS) memiliki ekosistem kesehatan terlengkap di tanah air. Perseroan memiliki kegiatan usaha yang terdiri dari 2 rumah sakit ibu dan anak, 3 rumah sakit umum, 2 klinik, 10 klinik fertilitas morula, laboratorium diagnostik, distribusi farmasi dan alat kesehatan, perhotelan hingga medical tourism.

“Tiga pilar industri kesehatan dari BMHS group adalah rumah sakit, jejaring klinik fertilitas morula dan diagnos laboratorium. Bundamedik sendiri punya slogan 'From Embrio throughout Life'. Jadi Bundamedik ingin memberikan pelayanan ke masyarakat Indonesia mulai dari embrio. Kami punya klinik fertilitas yang saat ini terbesar di Indonesia, rumah sakit ibu dan anak serta umum hingga pelayanan orang tua,” ungkap Direktur Utama Bundamedik, Mesha Rizal Sini dalam siaran pers, Rabu (16/6)
Bundamedik adalah penyedia layanan kesehatan yang berdiri sejak 1973 dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat dalam perawatan premium untuk wanita dan anak–anak yang didukung oleh ekosistem layanan kesehatan yang terintegrasi. Bundamedik memiliki 39,2% saham di anak usaha DGNS yang sebelumnya telah IPO pada Januari 2021. (Pon)
Baca Juga
Agresif Bangun Swab Center Baru, Diagnos Lab Cetak Laba Rp21,7 Miliar
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting

Pramono Masih Kaji IPO PAM Jaya Agar Bisa Melantai di Bursa Efek Indonesia

Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump

Pelemahan IHSG Berlanjut, Investor Lokal Alami Kepanikan

IHSG Hari Pertama usai Libur Lebaran Ditutup Anjlok Berakhir di Zona Merah

IHSG Anjlok, Analis Sarankan Aksi Beli Saham Perusahaan yang Beri Dividen Besar

Apa Itu Trading Halt di Bursa Saham Indonesia dan Aturan Barunya?

IHSG Turun 9,16 Persen, BEI Hentikan Perdagangan

Jadi, Faktor Apa yang Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Setelah Trading Halt?
