Kesehatan

Bunda, Waspada Dampak Anak Mengonsumsi Susu Berlebihan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 23 September 2019
Bunda, Waspada Dampak Anak Mengonsumsi Susu Berlebihan

Batasi asupan susu pada anak (Foto: Pexels/Samer Daboul)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUSU adalah sumber nutrisi yang dibutuhkan si kecil. Minuman berwarna putih ini mengandung kalsium, protein, lemak, serta vitamin untuk tumbuh kembang anak. Namun, susu tidak mengandung zat besi maupun serat. Kalori yang terkandung pada susu juga tinggi. Sehingga asupan susu pada anak perlu dibatasi.

Melansir Alodokter, anak usia 1-8 tahun perlu mengonsumsi susu sebanyak 250 ml dalam satu hari. Boleh lebih dari takaran tersebut asalkan tidak lebih dari 500 ml, atau setara dengan dua gelas kecil. Jika berlebihan, susu serta produk olahannya bisa menyebabkan berbagai macam kesehatan kepada si kecil.

Baca juga:

Susu Kental Manis Tidak Memiliki Nilai Gizi

1. Sembelit

Mengonsumsi susu berlebihan bikin si kecil sembelit
Mengonsumsi susu berlebihan membuat si kecil sembelit (Foto: Pexels/Pixabay)

Terlalu banyak mengonsumsi susu bisa membuat si kecil sulit ke 'belakang'. Alasannya, karena susu tidak mengandung serat, yang bagus untuk melancarkan pencernaan. Jika konsumsi susu berlebihan, si kecil juga akan merasa kenyang. Dampaknya, mereka jadi malas mengonsumsi makanan bergizi lain semisal sayur dan buah.

Biasanya, anak akan sembelit jika mengonsumsi susu dengan takaran 500-700 ml susu perhari. Untuk menjaga saluran cerna si kecil, bunda pun jangan sembarangan memberikan susu. Berikan susu yang kaya prebiotik kepada si kecil.

2. Obesitas

Susu bisa membuat si kecil obesitas
Susu bisa membuat si kecil obesitas (Foto: Pexels/Pixabay)

Sebenarnya susu mengandung protein tinggi yang bisa membuat si kecil kenyang. Namun, jika konsumsi susu berlebihan, berat badan si kecil akan tidak ideal. Terlebih, pada umumnya susu formula itu tinggi lemak dan kalori, dua kandungan penyebab tubuh gemuk.

Selain itu, si kecil bisa mengalami obesitas jika mengonsumsi susu dengan perisa dan gula tambahan. Begitu pula jika mengonsumsi susu kental manis, yang menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tinggi gula tapi sama sekali tidak mengandung susu.

Baca juga:

Nonton Televisi Bikin Anak Obesitas

3. Kekurangan zat besi

Susu membuat anak kekurangan zat besi
Terlalu banyak minum susu bikin si kecil kekurangan zat besi (Foto: Pexels/Victoria Borodinova)

Ya, susu memang dikenal tinggi dengan kandungan zat besi. Tapi, tidak semua susu kaya akan zat besi. Oleh karena itu, si kecil bisa kekurangan zat besi jika terlalu banyak mengonsumsi susu.

Ketika si kecil minum susu berlebihan, kemungkinannya dia akan malas makan karena kekenyangan. Jadinya, si kecil bisa malas mengonsumsi asupan makanan lainnya yang mengandung zat besi. Jika kekurangan zat besi, si kecil bisa terlihat letih, malas makan, dan sakit. Bahkan, si kecil berisiko tinggi mengalami anemia.

Untuk mengontrol konsumsi susu pada anak, bunda bisa mengganti susu yang dikonsumsi anak. Anak usia 1-2 tahun disarankan mengonsumsi susu full cream. Namun, jika si kecil sudah berusia di atas 2 tahun, berikan susu rendah lemak kepada si kecil.

Biasakan juga agar si kecil rutin meminum air putih 2-5 gelas sehari. Bunda juga jangan malas menyajikan makanan bergizi kepada si kecil ya. (ikh)

Baca juga:

Ini Mitos Salah Kaprah Tentang Susu

#Susu #Obesitas
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, angka tersebut hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI pada 2024.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Juli 2025
62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
Lifestyle
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Obesitas sentral, dihitung berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, yakni >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Juni 2025
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Indonesia
Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order
Program ini menyasar tiga kelompok penerima utama
Angga Yudha Pratama - Selasa, 10 Juni 2025
Susu Lokal Wajib 20 Persen di Program Makan Bergizi Gratis, Peternak Sapi Lokal Siap-Siap Kebanjiran Order
Fun
Kolaborasi Susu dan Dunia Olahraga Gaungkan Gaya Hidup Sehat Jelang World Milk Day 2025
RANS Simba Basketball berkolaborasi dengan KINS Dairy sambut World Milk Day 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 27 Mei 2025
Kolaborasi Susu dan Dunia Olahraga Gaungkan Gaya Hidup Sehat Jelang World Milk Day 2025
Kuliner
Menikmati Susu dalam Dessert Cimory Eat Milk
Membawa konsep 'susu yang bisa dimakan.
Dwi Astarini - Jumat, 09 Mei 2025
Menikmati Susu dalam Dessert Cimory Eat Milk
Foto Essay
Menilik KPBS Pangalengan Koperasi Peternak Sapi Perah yang Kian Modern
Pekerja menunjukkan produk susu kemasan di KPBS Pengalengan, Sabtu (18/2/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 18 Februari 2025
Menilik KPBS Pangalengan Koperasi Peternak Sapi Perah yang Kian Modern
Indonesia
Cek Kesehatan Gratis Terbanyak Temukan Warga Alami Gangguan Mata Akibat Gadget, Kedua Obesitas
Ada dua masalah kesehatan utama yang mayoritas ditemukan saat pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Wisnu Cipto - Selasa, 18 Februari 2025
Cek Kesehatan Gratis Terbanyak Temukan Warga Alami Gangguan Mata Akibat Gadget, Kedua Obesitas
Indonesia
Kepala BGN: Susu Kita 80 Persen Impor
Dadan mengatakan hal itu lantaran mayoritas susu masih impor
Angga Yudha Pratama - Minggu, 26 Januari 2025
Kepala BGN: Susu Kita 80 Persen Impor
Video
Pakar Gizi Soroti Susu Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis
"Investasi yang kita harapkan yaitu mengatasi stunting tapi malah muncul masalah baru,"
Rezita Kesuma - Jumat, 17 Januari 2025
Pakar Gizi Soroti Susu Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis
Indonesia
Pakar Gizi Soroti Pemberian Susu dengan Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis
Pakar gizi Tria Astika Endah khawatir timbul masalah baru seperti obesitas dan diabetes sehingga menyarankan pemberian susu bebas gula atau sukrosa.
Frengky Aruan - Kamis, 16 Januari 2025
Pakar Gizi Soroti Pemberian Susu dengan Kandungan Gula Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis
Bagikan