Bukan Kenaikan Tarif, JK Usulkan Pembatasan Pengunjung ke Pulau Komodo


Pemandangan Pulau Padar dari ketingian. (Foto:MP/Dery Ridwansah)
MerahPutih.com - Pemberlakuan tarif baru sebesar Rp 3.75 juta untuk menikmati wisata Pulau Komodo dan Padar menuai kecaman dari pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penolakan tersebut berujung dengan aksi aksi demonstrasi dan mogok.
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 11 Jusuf Kalla (JK) mengaku prihatin dengan kondisi Labuan Bajo saat ini.
Menurut JK, kebijakan kenaikan harga wisata dunia itu mengusik ketenangan daerah tujuan wisata Komodo tersebut.
Baca Juga:
Sandiaga Komentari Kenaikan Tiket Wisata Pulau Komodo
JK mengatakan, Pulau Komodo saat ini sudah mendunia. Bahkan sudah menjadi destinasi favorit yang menyedot ribuan wisatawan. Dengan pemberlakuan tarif baru yang tinggi secara signifikan dapat memengaruhi jumlah kunjungan wisata ke Labuan Bajo.
Menurut dia dengan aturan baru itu terkena imbasnya adalah dunia wisata. Sementara pada sektor tersebut banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya. Perhotelan, kuliner, pelayaran, unit usaha usaha kecil masyarakat hingga nelayan penangkap ikan yang membantu memenuhi kebutuhan warga sekitar ikut terkena imbasnya.
Demikian halnya dengan penerbangan yang sebelumnya ramai, juga terancam kehilangan penumpang.
"Karena itu tarif ini perlu dievaluasi. Dan saya usulkan tarifnya diturunkan, katakanlah Rp 1 juta dan pengunjung dibatasi dengan kuota, misalnya 500 orang per hari. Jadi angka tersebut terukur dapat Rp 500 juta tiap hari, dan per bulan bisa Rp 15 miliar. Lebih pasti," tegas JK.
Baca Juga:
Naiknya Tarif Masuk Pulau Komodo Timbulkan Shock Pelaku Usaha Lokal
Dengan demikian, ucapnya, masyarakat tetap mendapat penghasilan karena hotel hidup, restoran hidup dan lain lainnya semua memiliki efek. Kota Labuan Bajo bisa hidup kembali.
Ia berpandangan, kalau orang berwisata ke Pulau Komodo dan Padar itu datangnya hanya sekali seumur hidupnya.
Maka menurutnya, wisata itu harus memberikan ketenangan. Kalau di daerah wisata tidak tenang, ramai aksi demo, maka wisatawan tidak akan datang.
"Jadi itu kita turunkan tarif Rp 1 juta dan kita batasi jumlah pengunjung sampai 500 hari tiap hari," tegasnya. (Asp)
Baca Juga:
Pulau Komodo dan Padar, Dari Pasir Merah ke Wisata Mewah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh

JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit

Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK

Sidang PK Silfester Terpidana Pencemaran Nama Baik JK Ditunda, Sakit Dada Dirawat 5 Hari

Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum

Prabowo Makan Siang Bareng Jusuf Kalla, Saling Bertukar Pikiran

Ketum Golkar Pilih Bungkam Terkait Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI

Pemerintah Siap Turun Tangan Mediasi Konflik JK Vs Agung Laksono di PMI
