BPS Proyeksikan Perlambatan Ekonomi Global Masih Terjadi Hingga 2024


Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (14/9). (Foto: MerahPutih/Fadhli)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan perlambatan ekonomi global masih akan berlanjut hingga tahun depan, meski kasus COVID-19 sudah mulai terkendali.
"Pelambatan ekonomi global juga diproyeksikan masih akan terus berlanjut 2023 tahu ini dan juga tahun 2024 mendatang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konfrensi pers merilis pertumbuhan ekonomi global Indonesia triwulan VI, Senin (6/2).
Baca Juga:
La Nyalla Sebut Masyarakat Belum Rasakan Dampak Positif Pertumbuhan Ekonomi
Margo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 cukup prihatin, di bawah rata-rata angka saat sebelum wabah virus corona menghanyam dunia.
"Pertumbuhan ekonomi global 2022 melambat dan berada di bawah rata-rata, pertumbuhan selama dari tahun 2000 sampai 2019," urainya.
Margo Yuwono juga mengatakan, bahwa sampai saat ini rantai pasokan belum sepenuhnya pulih, yang menyebabkan masih tingginya tingkat inflasi secara global.
Maka menurut dia, bila dalam kondisi tersebut permintaan barang tinggi, maka akan langsung berimbas pada harga pangan.
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Sejumlah Kebijakan Mitigasi Potensi Krisis Ekonomi Global
"Tingkat inflasi global sepanjang tahun 2022 diperkirakan mencapai 8,8 persen, tetapi diproyeksikan mulai menurun baik untuk 2023 maupun 2024. Akan tetapi proyekni akan lebih tinggi dari pada rata-rata tingkat inflasi global tahun 2017 sampai 2019 yang mencapi 3,4 persen," ungkapnya.
Lebih lanjut, perekonomian rekanan Indonesia di tahun 2022 seperti Amerika Serikat dan Tiongkok masih tumbuh positif, maski belum kembali sebelum masa pandemi COVID-19.
"Disisi lain tekanan inflasi yang tinggi membayangi sejumlah negara, khususnya negara negara dagang kita," ucapnya. (Asp)
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Bikin Ekonomi Indonesia Membaik
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya

Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus

APBN 2026 Disahkan, Program MBG Jadi Salah Satu Fokus Utama dengan Rp 335 Triliun

JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan

Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak

Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Stimulus Ekonomi 8+4+5 Diklaim Gerakan Padat Karya, Daya Beli Warga Naik

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja
