Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya


Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Foto: MerahPutih.com/Ismail
MerahPutih.com - Kejutan kembali datang dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Ia baru saja menjadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy.
Jokowi nantinya berada satu forum dengan sejumlah tokoh internasional, seperti mantan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.
Tak hanya itu, kolega Jokowi di Dewan Penasihat Bloomberg New Economy adalah CEO Apollo Global Management Marc Rowan, Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath, Duta Aksi Iklim Singapura Ravi Menon, hingga pendiri Moderna Noubar Afeyan.
Lalu, apa yang harus dikerjakan Jokowi sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy?
Baca juga:
Ijazah Gibran Digugat Rp 125 Triliun, Jokowi: Nanti Sampai Kelulusan Jan Ethes Ikut Dipermasalahkan
Tugas Utama Jokowi sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy
Mengutip dari berbagai sumber, tugas utama Jokowi adalah memberikan masukan serta nasihat strategis mengenai isu-isu global yang semakin kompleks.
Isu yang menjadi fokus adalah perdagangan internasional, aliran investasi, perkembangan teknologi digital, serta tantangan krisis iklim yang mendesak.
Melalui pengalamannya memimpin Indonesia selama satu dekade, mantan Gubernur DKI Jakarta ini dinilai memiliki pandangan yang berharga untuk mendukung keputusan strategis di forum global.
Peran Jokowi juga diharapkan memperkuat kolaborasi antara sektor publik dan swasta pada level internasional.
Baca juga:
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Kolaborasi ini penting untuk menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi perubahan ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Selain memberi masukan, Jokowi akan aktif berpartisipasi dalam forum Bloomberg New Economy yang rutin mempertemukan pemimpin dunia.
Forum ini menjadi wadah penting bagi tokoh global dari pemerintahan, bisnis, hingga akademisi untuk berbagi ide demi kesejahteraan bersama.
Keterlibatan ayah Gibran Rakabuming Raka di forum tersebut diyakini bisa menghadirkan sudut pandang baru yang relevan dengan kondisi Asia Tenggara.
Baca juga:
Kejagung Bantah Silfester Matutina Relawan Jokowi Kabur ke Luar Negeri, Belum Ditahan karena Sakit
Global Bloomberg New Economy akan mempertemukan pemimpin pemerintahan dan perusahaan global untuk mencari solusi demi kesejahteraan bersama.
Rencananya, pertemuan berikutnya akan mengusung tema "Thriving in an Age of Extremes", yang berlangsung di Singapura pada 19-21 November 2025.
"Dengan begitu banyak kekuatan yang mengubah ekonomi global, dari pergeseran perdagangan dan politik hingga perubahan iklim dan perkembangan kecerdasan buatan, misi Bloomberg New Economy kini lebih relevan dari sebelumnya," kata pendiri Bloomberg, Mike Bloomberg. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya

APBN 2026 Disahkan, Program MBG Jadi Salah Satu Fokus Utama dengan Rp 335 Triliun

JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan

Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian](https://img.merahputih.com/media/41/fc/87/41fc87054230be18eb0febe556b02abe_182x135.png)
Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa

[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
![[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan](https://img.merahputih.com/media/e3/8d/47/e38d4720b00e99ed6f2912dbc82158dc_182x135.png)
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
