BPS Nilai Daya Beli Kembali Membaik
Kondisi pasar. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Setelah penurunan daya beli selama 8 bulan terakhir karena pandemi COVID-19, Badan Pusat Statistik (BPS) memberi sinyal jika daya beli masyarakat mulai membaik.
Menurut BPS, indikator membaiknya daya beli, yakni inflasi komponen inti tumbuh positif mencapai 0,05 persen pada Desember 2020.
"Indikator daya beli masyarakat di mana inflasi inti sebagai indikator, tercatat positif di Desember 2020,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, Senin (4/1).
Baca Juga:
Ongkos Transportasi Bikin Tahu dan Tempe Menghilang di Pasar
BPS mencatat, pada Desember 2020 terjadi inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,68. Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,87 persen dengan IHK sebesar 107,85 dan terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 102,47.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 0,26 persen dengan IHK sebesar 107,51 dan terendah terjadi di Ambon sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 105,52.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2020 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,68 persen.
Komponen inti pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Desember) 2020 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,60 persen. (Asp)
Baca Juga:
Kedelai Mahal, Tahu dan Tempe Menghilang di Pasar
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan