BPPTKG Prediksi Merapi Tidak Bergejolak Selama Pelaksanaan G20


Gunung Merapi di Perbatasan Yogyakarta dna Jawa Tengah. (Foto: MP/Twitter BPPTKG)
MerahPutih.com - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah saat ini tengah meningkat. Namun demikian, seluruh potensi bahaya di sekitar puncak sudah terpetakan.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) prediksi, Merapi tidak akan mengalami letusan (erupsi) besar selama pelaksanaan event G20.
Prediksi ini berdasarkan data pemantauan terbaru tidak ada indikasi Gunung Merapi bakal erupsi dalam waktu dekat.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Pimpin Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20
"Berdasarkan data pemantauan saat ini (14 Maret 2022), tidak ada indikasi akan terjadi erupsi besar di Merapi dalam waktu dekat. Aman, tidak bergejolak, " kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (16/3).
Ia juga memastikan sejumlah destinasi wisata yang bakal dikunjungi para delegasi G20 selama di DIY aman dari dampak bahaya erupsi.
Pasalnya, seluruh destinasi wisata yang direncanakan peserta G20 berlokasi di luar daerah potensi bahaya letusan Merapi. Salah satunya Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang berjarak lebih dari 10 kilometer dari puncak Merapi.
"Hampir semua objek wisata (DIY) berada di luar daerah potensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Candi Borobudur jaraknya 27 km di arah barat daya Merapi. Masih sangat aman," ucap Hanik.
Baca Juga:
Negara Anggota G20 Perlu Memperluas Akses Pendidikan
Potensi bahaya yang mungkin terjadi, lanjut Hanik adalah abu vulkanik di udara dapat mencapai Borobudur. Namun banyaknya abu tergantung intensitas erupsi, arah, dan kecepatan angin saat erupsi.
Hanik melanjutkan apabila di masa mendatang Merapi mengalami erupsi, Kota Yogyakarta masih aman dari ancaman bahayanya.
Kendati demikian, ia memperkirakan abu vulkanik tetap dapat menjangkau wilayah itu tergantung kekuatan erupsi serta arah angin.
"Selama periode erupsi 2018-2022 hanya dua kali abu vulkanik Merapi yang mencapai Yogyakarta," ujar Hanik.
Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Menkominfo Sebut DEWG Jembatan Diskusi Transformasi Digital Negara Anggota G20
Bagikan
Berita Terkait
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan

Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!

Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun

BNPB Fokus ke Tiga Gunung Berapi Ini Karena Sedang 'Aktif'

Gunung Marapi Lontarkan Abu Kelabu 1 Kilometer

Ibu Negara Brasil Umpat Elon Musk di Acara G-20

Hingga Pagi Ini, Pemkab Flores Timur Catat Korban Tewas Letusan Lewotobi 8 Orang

Kunjungan Kerja Prabowo Keluar Negeri Buka Peluang Tarik Investasi
