BMKG Keluarkan Peringatan Gempa Besar dan Tsunami di Banyuwangi


Ilustrasi. (Foto: MP/Pixabay.com/LUscym)
MerahPutih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mengeluarkan peringatan terjadinya gempa hingga tsunami di sekitar Banyuwangi.
Hal ini merujuk dari catatan aktivitas kegempaan di perairan selatan Jawa Timur dengan intensitas yang terus melonjak. Fakta ini menjadi indikasi lain yang lebih tinggi, yakni gempa berskala besar hingga tsunami.
Adanya kondisi ini, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati terjun ke Banyuwangi. Pihaknya didampingi petugas BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Banyuwangi, BPBD dan warga memonitor langsung dengan alat dan jalur evakuasi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Baca Juga:
“Gempa-gempa di selatan Jawa Timur ini jumlahnya meningkat melebihi rata-rata tahun-tahun sebelumnya. Artinya, potensi terjadinya gempa makin meningkat dan gempa di perairan potensinya bisa tinggi hingga tsunami," katanya terang Dwikorita saat dikonfirmasi, Jumat (5/3), di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Sedangkan potensi gempa tertinggi bisa mencapai 8,7 Skala Richter dan risiko paling parah bisa menimbulkan tsunami dan gelombang tinggi mencapai 18 meter.

Lokasi perkiraan bencana memiliki sejarah kelam saat terjadi bencana tsunami pada tahun 1994 silam. Puluhan warga menjadi korban, serta puluhan rumah rusak berat.
“Ini bagian dari penerapan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 terkait pengembangan dan penguatan sistem informasi dan peringatan dini tsunami. Itu pesan presiden saat memberikan peringatan dini harus cepat dan tepat,” ucap Dwikorita.
Baca Juga:
Rentetan Gempa Besar dan Tsunami Yang Berpusat di Majene Sulawesi Barat
Pihaknya terus mengembangkan alat dan teknologi. Namun, langkah ini perlu didukung penguatan, pemahaman, dan kondisi SDM di lapangan.
“Teknologi sudah kita kembangkan, sedang berproses dan harus dicek di lapangan. Misalnya sistem peringatan dini itu berbunyi atau tidak. Masyarakat yang mendengarkan sirine itu sudah bisakah meninggalkan tempat berlari menuju ke tempat yang aman atau tidak?” ucapnya. (Andika Eldon/Jawa Timur)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami

Gempa Bumi Terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Getaran Terasa hingga Karawang

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Lepas Pantai Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan Khusus untuk Alaska

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
