Bijak Konsumsi Minuman Energi saat Perjalanan Mudik Lebaran

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 25 April 2022
Bijak Konsumsi Minuman Energi saat Perjalanan Mudik Lebaran

mengonsumsi minuman energi atau energy drink untuk mencegah kantuk di perjalanan mudik boleh saja, tapi harus dilakukan dengan bijak (Foto: pixabay/herbich)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

STAMINA pengendara harus fit saat melakukan perjalanan mudik lebaran. Hal itu guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ketika dalam perjalanan mudik menuju kampung halaman.

Satu hal yang cukup umum dialami oleh pengendara ketika menempuh jarak jauh adalah rasa kantuk yang tak tertahankan. Karena itu banyak pengendara yang melakukan berbagai cara guna mengusir kantuk, termasuk mengonsumsi minuman energi.

Baca juga:

Komponen Mobil yang Wajib Dicek sebelum Mudik

Minuman energi sering diandalakan untuk melawan kantuk. (Foto: pixabay/lachrome)

Menurut Pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail, mengonsumsi minuman energi atau energy drink untuk mencegah kantuk di perjalanan mudik boleh saja, tapi harus dilakukan dengan bijak.

"Pada dasarnya, kita diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman berenergi saat mudik, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya," jelas Irtya seperti yang dikutip dari laman ANTARA. Menurut Irtya, minuman berenergi punya efek samping yang berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan dan sistem imunitas tubuh.

Adapun sejumlah efek samping yang mungkin terjadi karena mengonsumsi minuman ini, yaitu sakit kepala, sembelit, iritasi, hingga kecanduan.

Irtya menjelaskan, bahwa minuman berenergi memang bisa membantu menghilangkan rasa kantuk dan lelah. Tapi efek setelahnya justru bisa mengakibatkan perasaan lelah yang berkali-kali lipat.

Dilihat dari sisi komposisi bahan yang digunakan, minuman berenergi biasanya mengandung kafein, untuk merangsan fungsi otak serta meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.

Namun, sekain banyak kandungan kafein yang kamu konsumsi, maka bisa berisiko menyebabkan peningkatan detak jantung serta tekanan darah yang dapat membahayakan kesehatan selama di perjalanan.

"Jumlah kafein yang disarankan 400 mg per hari, sehingga sejumlah konsumen perlu untuk mengecek label pangan, khususnya kandungan kafein pada minuman energi guna meminimalisir efek samping yang munngkin terjadi," tutur Irtya.

Baca juga:

Tips Mudik Aman dan Menyenangkan Ala Melody Eks JKT48

Selain kafein, minuman energi biasanya mengandung gula, taurin, herbal dan vitamin. Karena itu, bagi kamu yang menderita diabetes, Irtya mengingatkan untuk memperhatikan kandungan gula pada minuman.

Mengonsumsi minuman berenergi boleh saja saat mudik asal tahu aturannya. (Foto: pixabay/publicdomainpictures)

Karena, peningkatan gula darah secara tiba-tiba, memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Khususnya bagi pasien diabetes, Irtya menyarankan pilihlah minuman berenergi yang rendah gula atau tanpa gula sama sekali.

Mengenai jumlah kandungan kafien pada minuman energi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, Sp.GK menjelaskan, bahwa itu bisa melebihi 1600 mg atau empat kali lipat dari anjuran yang disarankan oleh pakar kesehatan.

Kemudian, untuk gula umumnya sekitar 40 gram, itu artinya pengumsi minuman energi hanya bisa menambah 10 gram lagi untuk mencukup kebutuhan harian. Merujuk pada Kementerian Kesehatan, batas konsumsi gula per hari sebaiknya tidak lebih dari 50 gram, atau sekitar empat sendok makan.

"Kafein tinggi dapat menimbulkan anxietas, insomnia tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung dan kelainan jantung lainnya, sedangkan gula berlebihan pun tidak baik bagi kesehatan, khususnya untuk pasien diabetes bila sering diminum dan berlebihan bisa menimbulkan obesitas," jelas Jovita. (Ryn)

Baca juga:

Lima Tips Jitu Agar Tetap Terhidrasi Selama Puasa di Bulan Ramadan

#Minuman Energi #Kesehatan #Tips Mudik #Mudik Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan