Biden Tinggalkan Asia, Korut Lakukan Peluncuran Tiga Rudal Balistik
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-youl mengadakan konferensi pers bersama, di People's House, di Seoul, Sabtu (21/5). ANTARA FOTO/Reuters-Jonathan Ernst/hp.
MerahPutih.com - Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan tiga rudal balistik di perairan timur wilayahnya pada Rabu (25/5). Demikian pernyataan dari militer Seoul.
Penembakan rudal itu berlangsung hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meninggalkan Asia.
Dalam lawatan ke kawasan itu, Biden setuju meningkatkan langkah-langkah untuk menghalangi Korut, negara yang memiliki senjata nuklir.
Baca Juga:
Penerapan Pajak Digital Global Alami Jalan Buntu
Kepala staf gabungan Korea Selatan mengatakan, peluncuran ketiga peluru kendali balistik itu ditembakkan ke udara dalam waktu kurang dari satu jam dari kawasan Sunan di ibu kota Korut, Pyongyang.
Dikutip Antara, Korut tahun ini sudah meluncurkan serangkaian rudal, dari senjata hipersonik hingga rudal balistik antarbenua (ICBM), untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Korut juga tampaknya sedang bersiap-siap menguji coba sebuah senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.
Para pejabat AS dan Korea Selatan baru-baru ini memperingatkan bahwa Korut tampaknya siap melakukan pengujian persenjataan lainnya, kemungkinan selama Biden melakukan kunjungan di Asia.
Lawatannya di kawasan tersebut merupakan yang pertama kalinya ia lakukan sebagai Presiden AS.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Biden, yang berangkat meninggalkan Jepang pada Selasa (24/5) petang, sudah diberi pemaparan soal peluncuran itu.
Jepang, sementara itu, melaporkan bahwa sedikitnya ada dua peluncuran yang terjadi namun menduga kemungkinan ada lebih dari itu.
Baca Juga:
Penembakan Texas: 18 Murid SD dan 3 Orang Dewasa Tewas
Stasiun penyiaran Jepang NHK melaporkan bahwa rudal-rudal Korut itu tampaknya jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang (EEZ).
Pada akhir pekan lalu di Seoul, Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sepakat untuk menyelenggarakan latihan militer yang lebih besar serta mengerahkan aset-aset strategis AS, jika diperlukan, untuk menghadang uji coba persenjataan Korut yang sedang meningkat.
Kedua pemimpin juga menawarkan bantuan untuk mengirimkan vaksin COVID-19 ke Korea Utara serta mendesak Pyongyang untuk kembali menjalankan diplomasi.
Biden saat itu mengatakan bahwa belum ada tanggapan dari Pyongyang soal tawaran diplomatik ataupun bantuan. (*)
Baca Juga:
Banjir dan Longsor India: 25 Tewas dan Ratusan Ribu Orang Mengungsi
Bagikan
Berita Terkait
Hasil Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Raih Kemenangan 2-1 atas Honduras Setelah Disikat Zambia dan Brasil
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
KPK Tangkap Bupati Ponorogo
Ledakan Misterius Terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading, 2 Orang Luka-luka
Ledakan Guncang Masjid SMA 72 Kelapa Gading, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Salah Satunya Berinisial RS
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Staf Ahli Gubernur Riau Dani M. Nursalam Serahkan Diri ke KPK Usai OTT