BI Naikkan Suku Bunga, Milenial Makin Sulit Miliki Rumah


Pekerja berjalan di proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/2/2022). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.)
MerahPutih.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.
Kenaikan suku bunga menjadi 3,75 persen bakal berpengaruh pada sulitnya anak muda membeli rumah dengan sistem kredit pemilikan rumah (KPR). Pasalnya, pihak bank sebagai penjamin rumah akan menambah suku bunganya karena harus menyesuaikan BI.
"Milenial semakin sulit menjangkau KPR karena suku bunga kredit akan secara cepat disesuaikan," kata pengamat ekonomi dari Institute For Development of Economic and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira kepada Merahputih.com, Rabu (24/8).
Baca Juga:
BI Naikkan Suku Bunga Jadi 3,75 Persen
Hal yang memberatkan, ucap Bhima, kenaikan gaji yang diberlakukan pemerintah tahun ini hanya 1,09 persen rata-rata nasional, akibat hantaman pandemi COVID-19. Sedangkan biaya hidup melonjak tajam dengan kenaikan suku bunga BI tersebut.
"Upah minimum hanya naik 1 persen sementara biaya hidup naik dan biaya pembelian rumah plus bunga floating rate naiknya signifikan," paparnya.
Baca Juga:
The Fed Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin, Amerika Hadapi Resesi
Alhasil, kata Bhima, kaum anak muda akan sulit memiliki rumah sendiri dan bakal memilih menumpang di rumah orang tua.
"Jadi ya milenial terancam jadi gelandangan atau terpaksa tinggal di rumah orang tua meski sudah menikah," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Rupiah Alami Tekanan Jelang Pengumuman Suku Bunga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
