Belum Ada Komitmen Kuat Pemerintah, Jakarta Bakal Terus Macet
Kemacetan jalanan Jakarta. Foto: ANTARA
Merahputih.com - Salah satu permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan sampai sekarang belum terpecahkan secara maksimal oleh Pemprov DKI Jakarta. Bahkan kondisinya makin parah meski kuantitas dan kualitas angkutan umum terus ditingkatkan.
Pengamat transportasi Budianto menilai, kemacetan yang terjadi karena banyak faktor melatar belakangi permasalah tersebut. Salah satunya ialah pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur jalan.
Baca Juga:
Data menunjukan bahwa pertambahan kendaraan bermotor lima tahun terakhir di Jabodetabek menunjukan peningkatan kurang lebih 9 ,3 persen. Sedangkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur hanya 0,1 persen saja.
"Kemudian Panjang jalan di wilayah DKI Jakarta, kurang lebih menyentuh 7,159 persen dari luas Kota. Padahal idealnya mengacu pada Kota besar di Negara maju panjang Jalan mencapai 12 samapai 15 persen dari luas Kota," ucap Budi kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (7/10).
Dari data tersebut, mengindikasikan bahwa infrastruktur jalan di kota Jakarta masih jauh dari kondisi ideal dan berdampak paralel pada salah satu permasalahan lalu lintas yakni masalah kemacetan.
"Walaupun kita sama-sama tahu bahwa kemacetan terjadi bukan saja disebabkan kekurangan infrastruktur jalan, namun juga ada permasalahan lain seperti disiplin pengguna jalan yang relatif masih rendah, infrastruktur yang digunakan tidak pada peruntukannya dan penegakan hukum yang belum maksimal," ungkap dia
Mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya ini menambahkan, melihat kondisi seperti ini seharusya Pemprov DKI Jakarta memiliki program selektif prioritas berkaitan dengan pembangunan penambahan panjang jalan. Sehingga secara otomatis dapat mengurai atau mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Jangan malah sebaliknya memperlebar trotoar yang secara otomatis mengurangi kapasitas jalan. Pembangunan perluasan pedestrian dari satu aspek cukup bagus dalam rangka untuk memberikan hak-hak maksimal kepada pejalan kaki, baik dari aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan," tegas Budi.
Baca Juga:
Budi pun menyarankan perlu ada diskusi antar para pemangku kepentingan dan lembaga atau wadah yang selama ini konsen terhadap masalah- masalah lalu lintas dan angkutan jalan. Pasalnya di Jakarta DKI ada Dewan Transportasi Jakarta, Forum lalu lintas dan penggiat yang peduli dengan masalah ini.
"Rumuskan masalah- masalah transportasi secara komprenhensif melalui pengkajian dan menentukan skala prioritas mana yang perlu dibangun lebih dulu sesuai tantangan kekinian," tandas dia. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Keluarkan Pergub 33, Pekerja Gaji Rp 6,2 Juta Gratis Naik Transportasi Umum
Jakarta Catatkan Investasi Rp 204 Triliun hingga September 2025
Pramono Batal Hentikan Uji Coba RDF Rorotan, Cuma Batasi Kapasitasnya
Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi