Belum Ada Komitmen Kuat Pemerintah, Jakarta Bakal Terus Macet

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 07 Oktober 2019
Belum Ada Komitmen Kuat Pemerintah, Jakarta Bakal Terus Macet

Kemacetan jalanan Jakarta. Foto: ANTARA

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Salah satu permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan sampai sekarang belum terpecahkan secara maksimal oleh Pemprov DKI Jakarta. Bahkan kondisinya makin parah meski kuantitas dan kualitas angkutan umum terus ditingkatkan.

Pengamat transportasi Budianto menilai, kemacetan yang terjadi karena banyak faktor melatar belakangi permasalah tersebut. Salah satunya ialah pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan pembangunan infrastruktur jalan.

Baca Juga:

Parkir Sembarangan Jadi Penyebab Utama Kemacetan Jakarta

Data menunjukan bahwa pertambahan kendaraan bermotor lima tahun terakhir di Jabodetabek menunjukan peningkatan kurang lebih 9 ,3 persen. Sedangkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur hanya 0,1 persen saja.

"Kemudian Panjang jalan di wilayah DKI Jakarta, kurang lebih menyentuh 7,159 persen dari luas Kota. Padahal idealnya mengacu pada Kota besar di Negara maju panjang Jalan mencapai 12 samapai 15 persen dari luas Kota," ucap Budi kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (7/10).

Dari data tersebut, mengindikasikan bahwa infrastruktur jalan di kota Jakarta masih jauh dari kondisi ideal dan berdampak paralel pada salah satu permasalahan lalu lintas yakni masalah kemacetan.

Kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan KH. Abdullah Syafei, Jakarta, Senin (7/1/2019). - ANTARA/Dhemas Reviyanto
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan KH. Abdullah Syafei, Jakarta, Senin (7/1/2019). - ANTARA/Dhemas Reviyanto

"Walaupun kita sama-sama tahu bahwa kemacetan terjadi bukan saja disebabkan kekurangan infrastruktur jalan, namun juga ada permasalahan lain seperti disiplin pengguna jalan yang relatif masih rendah, infrastruktur yang digunakan tidak pada peruntukannya dan penegakan hukum yang belum maksimal," ungkap dia

Mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya ini menambahkan, melihat kondisi seperti ini seharusya Pemprov DKI Jakarta memiliki program selektif prioritas berkaitan dengan pembangunan penambahan panjang jalan. Sehingga secara otomatis dapat mengurai atau mengurangi kemacetan di Jakarta.

"Jangan malah sebaliknya memperlebar trotoar yang secara otomatis mengurangi kapasitas jalan. Pembangunan perluasan pedestrian dari satu aspek cukup bagus dalam rangka untuk memberikan hak-hak maksimal kepada pejalan kaki, baik dari aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan," tegas Budi.

Baca Juga:

Tingkat Kemacetan di Jakarta Diklaim Menurun

Budi pun menyarankan perlu ada diskusi antar para pemangku kepentingan dan lembaga atau wadah yang selama ini konsen terhadap masalah- masalah lalu lintas dan angkutan jalan. Pasalnya di Jakarta DKI ada Dewan Transportasi Jakarta, Forum lalu lintas dan penggiat yang peduli dengan masalah ini.

"Rumuskan masalah- masalah transportasi secara komprenhensif melalui pengkajian dan menentukan skala prioritas mana yang perlu dibangun lebih dulu sesuai tantangan kekinian," tandas dia. (Knu)

#Kemacetan #DKI Jakarta #Pemprov DKI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo juga memastikan nasib para nelayan akan tetap diperhatikan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran
Indonesia
Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1
Tarif spesial hanya Rp 1 ini diberikan dalam rangka menyambut Hari Perhubungan Nasional 2025 dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1
Indonesia
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) masih terlihat konsisten di lima stasiun.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta
Indonesia
Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
Pramono menyebut istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki akun media sosial dan tidak pernah mencampuri urusan pekerjaannya sebagai gubernur.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
Indonesia
Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker
Karena kondisi ini, IQAir memberikan beberapa rekomendasi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 16 September 2025
Kualitas Udara Jakarta Berada di Ambang Batas Tidak Sehat pada Selasa (16/9), Kelompok Sensitif Diharap Pakai Masker
Indonesia
Pemprov DKI Umumkan 1.000 Petugas Damkar Lolos Seleksi Awal, Rabu (17/9)
Tim seleksi akan melaporkam hasil seleksi Damkar DKI kepda Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara hingga nanti disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
Pemprov DKI Umumkan 1.000 Petugas Damkar Lolos Seleksi Awal, Rabu (17/9)
Indonesia
Uji Coba Tol Fatmawati Gratis Urai Macet Parah TB Simatupang Diterapkan Sampai Jumat
Uji coba tol gratis dari Fatmawati ke arah Lebak bulus itu akan berlangsung selama hari kerja hingga Jumat 19 September akhir pekan ini.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Uji Coba Tol Fatmawati Gratis Urai Macet Parah TB Simatupang Diterapkan Sampai Jumat
Indonesia
Siap-Siap! Hasil Seleksi Awal Pemadan Kebakaran Jakarta Diumukan Rabu (17/9)
Pramono sempat mengumumkan sebanyak 17 persen pelamar rekrutmen anggota Damkar memenuhi persyaratan administrasi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Siap-Siap! Hasil Seleksi Awal Pemadan Kebakaran Jakarta Diumukan Rabu (17/9)
Indonesia
IPO Bikin PAM Jaya Transparan, Akuntabel, dan Efisien, DPRD DKI Diminta Jangan Ragu Beri Persetujuan
Jakarta Institute menilai keraguan DPRD DKI Jakarta dalam mendukung rencana IPO PAM Jaya justru berpotensi merugikan publik.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
IPO Bikin PAM Jaya Transparan, Akuntabel, dan Efisien, DPRD DKI Diminta Jangan Ragu Beri Persetujuan
Indonesia
Berlaku Pukul 17.00-20.00 WIB, Tol Gratis Fatmawati-Lebak Bulus Cuma Buat Mobil Roda 4
Pemprov juga mengimbau masyarakat sementara mengurangi untuk melewati Jalan TB Simatupang hingga November mendatang.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Berlaku Pukul 17.00-20.00 WIB, Tol Gratis Fatmawati-Lebak Bulus Cuma Buat Mobil Roda 4
Bagikan