Bawaslu Akui Ada Dana Siluman Saat Pemilu


Pemilu serentak 2024. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Potensi pelanggaran di Pemilu 2024 sangat besar terjadi, temasuk dalam tahapan pemilu yang sudah tengah dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Puadi menyoroti adanya potensi politik transaksional yang disebabkan pola kampanye yang lebih mengarah kepada pencitraan ketokohan individu.
Baca Juga:
Bawaslu Sinkronisasi Data Sengketa Pemilu
"Atau politik uang yang selalu terjadi dalam penyelenggaraan pemilu," ucap Puadi, Minggu (11/10).
Koordinator divisi penanganan pelanggaran, data dan informasi menambahkan, orientasi ketokohan ini memiliki pengaruh terhadap pola pembiayaan kampanye.
Mereka cenderung mengandalkan sumber pembiayaan dari individu ketimbang dari organisasi pengusung atau partai politik.
"Dalam praktiknya, apa yang dicatat dan dilaporkan sebagai sumbangan dana kampanye oleh peserta pemilu tidak mencerminkan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan oleh peserta pemilu," katanya.
Sementara itu, sambung Puadi, peranan akuntan publik yang ditunjuk oleh KPU untuk mengaudit dana kampanye, melakukan audit hanya sebatas pada dana sumbangan yang dilaporkan oleh peserta pemilu dan tidak menjangkau pada kegiatan atau pengeluaran riil yang dilakukan.
Ia menuturkan, 'dana siluman' ini tidak terdeteksi. Bahkan, jumlahnya tidak seimbang dengan data yang dilaporkan oleh peserta pemilu.
"Ke depan Bawaslu akan merancang kerangka pengawasan terhadap persoalan tersebut,” tegasnya.
Menurut Puadi, peserta pemilu harus utamakan ide dan program saat melakukan kampanye pada Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024.
"Saya harap pada pemilu dan pemilihan ke depan ada perubahan pola kampanye yang dilakukan oleh peserta pemilu," katanya. (Knu)
Baca Juga:
KPU- Bawaslu Jalin Kerja Sama dengan Beragam Lembaga Redam Hoaks saat Pemilu
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
