Bantu Anak Kelola Stres dan Bangun Ketahanan Diri di Sekolah

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 22 Juli 2022
Bantu Anak Kelola Stres dan Bangun Ketahanan Diri di Sekolah

Bantu anak belajar mengelola stres dan membangun ketahanan selama masa transisi ketika sudah kembali ke sekolah. (freepik/our-team)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RENTETAN informasi yang banyak diterima oleh anak-anak membutuhkan proses pemfilteran. Entah itu informasi tentang COVID-19 dan pelecehan serta kekerasan di sekolah. Ini memengaruhi orangtua dan anak-anak dengan cara yang berbeda, seperti menyebabkan stres, kecemasan, ketakutan, dan ketidakpastian.

Berikut kiat-kiat berikut dapat membantu siswa belajar mengelola stres dan membangun ketahanan selama masa transisi ketika sudah kembali ke sekolah yang disusun oleh psikolog klinis berlisensi Charlynn Small, PhD, LCP, CEDS-S, dan Asisten Direktur Promosi Kesehatan di Layanan Konseling dan Psikologis Universitas Richmond (CAPS) di Virginia, AS dalam artikelnya di Psychology Today.

Baca Juga:

Sudah Siapkah Anakmu Masuk Sekolah?

anak
Orangtua perlu menyadari perasaan dan keterbatasan mereka sendiri, dan tetap tenang. (freepik/freepik)

Tanggapi pertanyaannya


Meskipun kejadian saat ini mungkin sulit untuk dijelaskan kepada anak-anak, orangtua dan pengasuh dapat membantu mengurangi stres dengan menanggapi pertanyaan sulit mereka. Bahkan anak-anak bungsu harus diberikan jawaban yang jujur dan sesuai usia. Orangtua harus mencegah anak-anak dari terus-menerus melihat gambar-gambar yang mengerikan dan liputan berita yang menakutkan. Sebaliknya, yakinkan bahwa mereka akan lebih aman ketika mengikuti tindakan pencegahan yang direkomendasikan.

Kembangkan kesadaran diri


Kemampuan koping yang lebih baik dan ketahanan akan berkembang ketika anak-anak memiliki rasa kontrol yang lebih besar. Dorong mereka untuk mengelola hal-hal penting yang dapat mereka kendalikan, seperti menjaga jarak fisik enam kaki dari orang lain, sering mencuci tangan, menutupi batuk dan bersin, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh, yakni ponsel atau kacamata.

Dorong anak-anak untuk tidak berbagi makanan atau minuman, dan menghindari menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut mereka dengan tangan yang belum dicuci. Cara lain yang sangat penting untuk membantu meningkatkan kesadaran diri dan rasa kontrol anak-anak ketika beralih kembali ke sekolah adalah dengan mendorong mereka untuk meminta bantuan bila diperlukan. Pastikan bahwa anak-anak dapat mengidentifikasi orang-orang yang dapat mereka datangi untuk meminta bantuan jika terjadi perundungan, kekerasan, atau pelecehan.

Struktur waktu


Anak-anak dapat lebih baik mengatasi perubahan dan situasi yang menantang ketika waktu mereka terstruktur dengan baik. Anak-anak merasa lebih aman dengan rutinitas yang konsisten karena peristiwa lebih dapat diprediksi. Tetapkan waktu makan, waktu bermain, pekerjaan rumah, dan jadwal tidur yang teratur.

Orangtua dan pengasuh dapat membantu menghindari kebingungan tentang kembali ke sekolah dengan menahan diri dari memberi tahu anak-anak sebelum mendapatkan info yang tepat kapan mereka akan pulang, atau tentang seperti apa bentuk pembelajarannya, misalnya, apakah di dalam kelas, virtual, atau campuran. Perubahan instruksi dapat terjadi tergantung pada tren dan kondisi kesehatan setempat. Jelaskan bahwa kita masih dalam masa pandemi.

Baca Juga:

Cara Bermain Anak Tunjukkan Minat dan Bakatnya

anak
Anak-anak merasa lebih aman dengan rutinitas yang konsisten karena peristiwa lebih dapat diprediksi. (freepik/jcomp)

Buka diri


Beri anak-anak kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang peristiwa terkini yang mengganggu. Dorong mereka untuk berbagi kekhawatiran tentang bagaimana keluarga kamu mungkin terpengaruh, seperti kehilangan pekerjaan atau kehilangan orang yang dicintai. Waspadai tanda-tanda stres, seperti sulit tidur, makan, cemas, takut, perubahan suasana hati, dan keluhan fisik. Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog sekolah atau profesional lainnya ketika tanda-tanda ini terjadi.

Jaga sikap


Anak-anak mencari orang dewasa untuk proses keyakinan diri. Jadi penting bagi orangtua dan pengasuh untuk menyadari perasaan dan keterbatasan mereka sendiri, dan tetap tenang. Orangtua harus mencari konseling untuk diri mereka sendiri jika mereka menjadi kewalahan, atau kelelahan secara fisik dan emosional. (aru)

Baca Juga:

Mengapa Anak Malas ke sekolah? Pahami Faktor-faktornya

#Lipsus Juli Liburan Sekolah #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan