Parenting

Bahaya 'Helicopter Parenting' bagi Tumbuh Kembang Buah Hati

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 06 Oktober 2021
Bahaya 'Helicopter Parenting' bagi Tumbuh Kembang Buah Hati

Jangan hambat anak-anak yang memiliki jalannya sendiri. (Foto: Unsplash/Rosalind Chang)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGAI orangtua, ayah bunda pasti ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang sang buah hati. Tak jarang, orangtua malah menjadi terlalu protektif sebagai bentuk khawatir jika anak melakukan hal-hal yang berbahaya. Alhasil anak pun menjalani aktivitas sehari-hari hanya berdasarkan pengawasan dan perintah orangtua.

Melansir dari internationalschoolparent.com, helicopter parenting sebaiknya cepat-cepat ditinggalkan. Selain hanya membuat orangtua stres karena sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, tipe parenting seperti ini hanya akan menghambat tumbuh kembang anak.

Baca Juga:

Literasi Bukan hanya Baca Tulis

anak
Setiap anak memiliki potensi yang berbeda. (Foto: Pexels/ROMAN ODINTSOV)

Padahal setiap anak memiliki potensi yang berbeda dan sudah menjadi tugas orangtua untuk terus membimbing dan mendukung minat bakat anak. Seringnya karena orangtua takut anak mengalami kecelakaan, akhirnya anak dilarang untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga berkelompok atau pun mengenal alam dengan melakukan camping. Khawatir boleh saja bun, tapi jangan mengorbankan masa depan si kecil ya!


1. Tidak mengenal dirinya sendiri

anak
Jangan giring anak pada minat orangtua. (Foto: Pexels/monstera)


Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Meskipun orangtuanya sukses di suatu pekerjaan, belum tentu anak berminat untuk meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh orangtuanya. Sayangnya kebanyakan orangtua akan menggiring minat dan bakat sang anak sesuai dengan perintahnya. Alhasil anak pun tumbuh dewasa dengan tidak mengenal dirinya sendiri karena selalu mengikuti keinginan orangtua.


2. Tidak percaya diri

anak
Tak baik selalu melarang anak-anak untuk eksplorasi. (Foto: Unsplash/Avel Chuklanov)


Hayo siapa di sini yang sering melarang anaknya untuk eksplorasi? Lari sedikit dilarang, kotor sedikit dilarang, lebih baik bebaskan saja bun. Terlalu sering melarang anak untuk eksplorasi dan melakukan kegiatan ekstrem di luar ruangan hanya akan membuatnya tidak percaya diri ketika sudah dewasa. Mereka tidak yakin apakah kemampuan yang dimilikinya cukup mumpuni untuk bersaing dengan orang lain.

Baca Juga:

Cintai Diri Sendiri Lewat Body Positivity


3. Potensi anak

anak
Jangan paksa cita-cita orangtua, mereka memiliki jalannya sendiri. (Foto: Pexels/Iqwan Alif)


Kebanyakan orangtua yang melakukan helicopter parenting adalah korban dari generasi terdahulu yang dilarang untuk menggapai cita-citanya sendiri. Akibatnya mereka melakukan hal yang sama kepada anak-anaknya dan akhirnya siklus tersebut berulang sampai generasi berikutnya. Padahal setiap orang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Jika dipaksa mencapai cita-cita yang tidak berhasil digapai orangtuanya, anak terpaksa mengubur potensi pribadi yang seharusnya membawa kesuksesan dan kebahagiaannya sendiri.


4. Masalah

anak
Kelak ketika sudah dewasa anak-anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. (Foto: Unsplash/Johannes Waibel)


Helicopter parenting tidak hanya bergumul di persoalan melarang anak melakukan banyak hal. Jenis parenting seperti ini juga cenderung tidak membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Orangtua biasanya merasa paling bijaksana ketika menghadapi sebuah masalah tak terkecuali masalah yang dibawa oleh anaknya sendiri. Tak jarang anak disuruh duduk manis dan terima beres atas masalah yang dilakukannya. Padahal orangtua wajib melibatkan anak dalam memecahkan masalah baik itu kecil mau pun besar agar mereka terbiasa dalam berpikir
kritis untuk mencari solusi. (Mar)

Baca Juga:

Kenali Tips Mencegah Perundungan Siber Pada Anak

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan