Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda


Baby shaming berdampak buruk bagi ibu dan anak (Foto: Pexels/Wayne Evans)
KEHADIRAN si kecil tentunya menjadi kebahagiaan untuk keluarga, apalagi untuk kelurga baru dan anak pertama. Berbagai ucapan berdatangan silih berganti, baik langsung maupun melalui media sosial. Selama proses tumbuh kembang anak menjadi momen bahagia orangtua. Para orangtua berlomba-lomba membagikan keseharian si kecil ke media sosial. Sayangnya, hal tersebut berujung pada pro dan kontra.
Tak heran, orangtua berisiko mengalami apa yang disebut dengan istilah baby shaming. Hal ini menunjukkan serangan kritik, komentar dan sindiran negatif terhadap fisik si kecil. Umumnya, baby shaming terjadi secara verbal atau dari komentar di dunia maya, seperti komentar negatif melalui media sosial. Berikut ini beberapa dampak merugikan atas tindakan baby shaming yang serupa dengan mom shaming.
Baca juga:
Ibu Rentan Baby Blues, ini Aturan saat Menjenguk Bayi
1. Menutup diri

Baby shaming memengaruhi banyak aspek keseharian dalam proses mengasuh anak. Ibu yang sulit menerima kritik ataupun komentar orang lain tentang anaknya bisa memengaruhi kualitas kepercayaan dirinya. Menurunnya kepercayaan diri ini akan memengaruhi penerapan cara asuh anak sehari-hari.
Bahayanya, ibu akan menutup diri dengan menolak berinteraksi bersama lingkungan sekitar, menjauhi pertemuan-pertemuan dan media sosial. Tak sedikit yang mengalami depresi. Usahakan bagi ibu untuk menutup telinga daripada terbawa perasaan yang berakibat merugikan diri sendiri.
2. Membentuk sikap arogan

Sulitnya menerima kritikan, komentar dan sindiran dari lingkungan sekitar bisa memengaruhi perilaku dan pola berpikir ibu. Dampak buruk bagi ibu yang memikirkan sindiran atau komentar orang lain membentuk sikap arogan.
Ibu akan lebih mudah tersinggung hingga depresi. Lebih baik mengabaikan cibiran orang lain dengan melakukan aktivitas lainnya. Sikap arogan bisa memengaruhi cara asuhmu pada si kecil.
Baca juga:
Tips Merawat Bayi Baru Lahir untuk Ibu Muda
3. Baby blues syndrome

Banyak ibu yang belum siap mengalami perubahan yang akan terjadi setelah melahirkan anak. Hal ini mengakibatkan baby blues syndrome, di mana ibu merasakan kegelisahan berat yang memengaruhi suasana hati, tingkah laku, ekspresi diri hingga kehilangan nafsu makan seperti yang dilansir dari laman alodokter. Akibatnya, ibu akan sulit menjalin ikatan dengan si kecil dan berisiko membahayakan psikisnya.
Ibu yang mengalami baby shaming akan merasa terkejut dan bisa menolak kondisi bayinya kalau terpengaruh sindiran orang. Untuk itu, abaikan sindiran orang lain yang mengganggu pikiranmu. Tunjukkan rasa banggamu memiliki si kecil.
4. Memicu post partum depression

Terjadi perubahan secara dratis yang cenderung negatif. Post Partum Depression terjadi lebih berbahaya dan berlangsung lama. Berdasarkan lansiran dari alodokter, ibu yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan tanda-tanda ekspresi bersedih, gelisah, menutup diri, kehilangan minat merawat anak, merasa tak berdaya, arogan, mengabaikan lingkungan sekitar, sulit menjalin ikatan batin dengan bayi dan selalu berprasangka buruk.
Lakukan penanganan yang tepat untuk mengubah perilaku dan cara berpikir ibu. Untuk itu, lakukan aktivitas positif di rumah seperti memanfaatkan waktu luang untuk istirahat, berolahraga, mengatur pola hidup sehat dengan menghindari konsumsi minuman keras dan obat terlarang. Tanamkan dalam dirimu untuk merasa bangga memiliki si kecil. (dys)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas

Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima

Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya

Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara

Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!

Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI

Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini

Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan

Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung
