Kesehatan

Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 06 Agustus 2019
Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda

Baby shaming berdampak buruk bagi ibu dan anak (Foto: Pexels/Wayne Evans)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEHADIRAN si kecil tentunya menjadi kebahagiaan untuk keluarga, apalagi untuk kelurga baru dan anak pertama. Berbagai ucapan berdatangan silih berganti, baik langsung maupun melalui media sosial. Selama proses tumbuh kembang anak menjadi momen bahagia orangtua. Para orangtua berlomba-lomba membagikan keseharian si kecil ke media sosial. Sayangnya, hal tersebut berujung pada pro dan kontra.

Tak heran, orangtua berisiko mengalami apa yang disebut dengan istilah baby shaming. Hal ini menunjukkan serangan kritik, komentar dan sindiran negatif terhadap fisik si kecil. Umumnya, baby shaming terjadi secara verbal atau dari komentar di dunia maya, seperti komentar negatif melalui media sosial. Berikut ini beberapa dampak merugikan atas tindakan baby shaming yang serupa dengan mom shaming.

Baca juga:

Ibu Rentan Baby Blues, ini Aturan saat Menjenguk Bayi

1. Menutup diri

Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda
Menurunnya kepercayaan diri ibu (Foto: Pexels/Duong Nhan)

Baby shaming memengaruhi banyak aspek keseharian dalam proses mengasuh anak. Ibu yang sulit menerima kritik ataupun komentar orang lain tentang anaknya bisa memengaruhi kualitas kepercayaan dirinya. Menurunnya kepercayaan diri ini akan memengaruhi penerapan cara asuh anak sehari-hari.

Bahayanya, ibu akan menutup diri dengan menolak berinteraksi bersama lingkungan sekitar, menjauhi pertemuan-pertemuan dan media sosial. Tak sedikit yang mengalami depresi. Usahakan bagi ibu untuk menutup telinga daripada terbawa perasaan yang berakibat merugikan diri sendiri.

2. Membentuk sikap arogan

Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda
Baby shaming mengubah perilaku ibu menjadi mudah marah (Foto: Youtube/Howcast)

Sulitnya menerima kritikan, komentar dan sindiran dari lingkungan sekitar bisa memengaruhi perilaku dan pola berpikir ibu. Dampak buruk bagi ibu yang memikirkan sindiran atau komentar orang lain membentuk sikap arogan.

Ibu akan lebih mudah tersinggung hingga depresi. Lebih baik mengabaikan cibiran orang lain dengan melakukan aktivitas lainnya. Sikap arogan bisa memengaruhi cara asuhmu pada si kecil.

Baca juga:

Tips Merawat Bayi Baru Lahir untuk Ibu Muda

3. Baby blues syndrome

Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda
Ibu berisiko mengalami baby blues syndrome (Foto: Suggest.com)

Banyak ibu yang belum siap mengalami perubahan yang akan terjadi setelah melahirkan anak. Hal ini mengakibatkan baby blues syndrome, di mana ibu merasakan kegelisahan berat yang memengaruhi suasana hati, tingkah laku, ekspresi diri hingga kehilangan nafsu makan seperti yang dilansir dari laman alodokter. Akibatnya, ibu akan sulit menjalin ikatan dengan si kecil dan berisiko membahayakan psikisnya.

Ibu yang mengalami baby shaming akan merasa terkejut dan bisa menolak kondisi bayinya kalau terpengaruh sindiran orang. Untuk itu, abaikan sindiran orang lain yang mengganggu pikiranmu. Tunjukkan rasa banggamu memiliki si kecil.

4. Memicu post partum depression

Bahaya 'Baby Shaming' Mengintai Psikologis Bunda
Memicu post partum depression bagi ibu yang mengalami baby shaming (Foto: independent.co.uk)

Terjadi perubahan secara dratis yang cenderung negatif. Post Partum Depression terjadi lebih berbahaya dan berlangsung lama. Berdasarkan lansiran dari alodokter, ibu yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan tanda-tanda ekspresi bersedih, gelisah, menutup diri, kehilangan minat merawat anak, merasa tak berdaya, arogan, mengabaikan lingkungan sekitar, sulit menjalin ikatan batin dengan bayi dan selalu berprasangka buruk.

Lakukan penanganan yang tepat untuk mengubah perilaku dan cara berpikir ibu. Untuk itu, lakukan aktivitas positif di rumah seperti memanfaatkan waktu luang untuk istirahat, berolahraga, mengatur pola hidup sehat dengan menghindari konsumsi minuman keras dan obat terlarang. Tanamkan dalam dirimu untuk merasa bangga memiliki si kecil. (dys)

Baca juga:

Mengapa Ibu Harus Percaya Diri ketika Menyusui?

#Bayi #Ibu Dan Anak #Gangguan Psikologis #Psikologi #Bayi Medsos
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas
Komisi E akan mengawal hal ini
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Kondisi Mental ASN DKI Jakarta Bikin Merinding, DPRD Minta Layanan Psikologis Ada di Tiap Puskesmas
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Indonesia
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Anak-anak adalah masa depan bangsa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Lifestyle
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Penting untuk digarisbawahi, penanganan breastfeeding jaundice bukanlah dengan menghentikan pemberian ASI
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Indonesia
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Tidak hanya itu, layanan ini juga terintegrasi dengan Kartu Tanda Peserta ASABRI
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Juni 2025
Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini
Lifestyle
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Pada remaja, Parkinson seringkali muncul akibat penggunaan obat antidepresan karena pengaruh lingkungan pergaulan, penyalahgunaan narkotika, dan konsumsi obat-obatan yang seharusnya dihindari
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Dokter Neurologi Ungkap Pemicu Parkinson Dini pada Remaja dan Dewasa Muda Akibat Pengaruh Lingkungan Hingga Obat-obatan
Lifestyle
Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung
Dengan teknologi yang lebih canggih dalam pengolahan embrio, tingkat keberhasilan yang sebelumnya sekitar 20 persen kini meningkat menjadi 40 persen.
Angga Yudha Pratama - Selasa, 08 April 2025
Dokter Tekankan Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Program Bayi Tabung
Bagikan