Atasi Gangguan Pernafasan Akibat Polusi Udara dengan Cara ini


Cegah polusi dengan menggunakan masker N-95 karena dapat menyaring partikel debu yang ada di udara. (freepik/rawpixels)
UDARA berperan vital bagi manusia, agar dapat bertahan hidup. Untuk itu diperlukan udara yang bersih agar organ tubuh khususnya paru-paru bisa melakukan tugasnya dengan maksimal. Namun polusi udara di Jakarta khususnya, membuat udara pada kota ini menjadi tidak terlalu layak untuk dihirup.
Berbicara mengenai polusi udara, polusi Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Bahkan kualitas udara kota Jakarta lima kali lipat lebih buruk dibandingkan standar kualitas udara bersih yang ditetapkan oleh WHO. Akibatnya terjadilah gangguan pernafasan. Melansir Siloam Hospital, gangguan pernapasan ringan akibat polusi udara dapat diatasi dengan beberapa cara.
Baca Juga:

Menggunakan nasal spray
Nasal spray merupakan cairan pembersih hidung yang dapat membantu melegakan pernapasan yang terganggu akibat polusi udara. Cara menggunakannya pun cukup mudah.
Kamu hanya perlu menyemprotkan nasal spray ke lubang hidung sebanyak 2–3 kali sehari. Cairan ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak di atas usia enam tahun.
Asupan cairan
Sangat penting untuk memperbanyak asupan cairan, terutama air hangat. Ini dapat menjadi salah satu langkah yang tepat untuk membuat pernapasan menjadi lebih lancar.
Pasalnya, air dapat membantu mengencerkan lapisan lendir di tenggorokan. Selain itu, jika seseorang dalam kondisi dehidrasi, lendir pun dapat semakin menebal dan lengket sehingga menghambat pernapasan.
Baca Juga:

Masker
Saat sedang mengalami gangguan pernapasan, partikel-partikel di udara seperti debu dan kotoran dapat membuat kondisi tersebut semakin parah. Untuk menanggulangi perihal polusi udara bisa memanfaatkan masker.
Namun tidak sembarangan masker minimal masker yang harus dipakai merupakan standar N-95. Masker ini bahkan bisa menyaring partikel debu yang ada di udara yang bisa saja masuk ke sistem pernapasan. Maka, usahakan untuk memakai masker saat ke luar rumah untuk menghindari menghirup polusi udara.
Dokter
Apabila gejala gangguan pernapasan yang terjadi akibat polusi udara tidak kunjung membaik sampai berhari-hari, sebaiknya segera komunikasikan dan konsultasi kondisi kamu tersebut dengan dokter agar bisa mendapatkan perawatan yang paling tepat. (dgs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
