AS Segera Jual Amunisi Rp 2,3 Triliun ke Ukraina

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 April 2022
AS Segera Jual Amunisi Rp 2,3 Triliun ke Ukraina

Bangunan yang hancur akibat gempuran saat konflik Ukraina-Rusia terus berlangsung di selatan kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Selasa (19/4/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/aww/cfo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menghadiri pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ibu Kota Ukraina, Minggu (24/4), dukungan AS pada Ukraina terus menguat.

Departemen Luar Negeri AS pada Senin (25/4), menggunakan deklarasi darurat yang pertama kali selama pemerintahan Biden, menyetujui penjualan amunisi senilai USD 165 juta dolar AS atau setera Rp 2,38 triliun ke Ukraina.

Baca Juga:

Berikan Dukungan untuk Ukraina, Google Buka Donasi di Play Store

Persetujuan penjualan amunisi itu diklaim untuk membantu Ukraina mempertahankan diri terhadap invasi Rusia yang sedang berlangsung.

Pentagon mengabarkan, Pemerintah Ukraina telah meminta untuk membeli berbagai peluru yang disebut amunisi tidak standar. Di mana, paket itu dapat mencakup amunisi artileri untuk howitzer, tank, dan peluncur granat seperti peluru 152 mm untuk 2A36 Giatsint; Peluru 152 mm untuk meriam D-20; VOG-17 untuk peluncur granat otomatis AGS-17; Amunisi 125 mm HE untuk peluru T-72 dan 152 mm untuk 2A65 Msta.

"Ketika pasukan Ukraina menggunakan amunisi untuk mempertahankan negara mereka, kebutuhan amunisi harian mereka terus meningkat. Cadangan amunisi mereka yang sangat rendah di medan tempur adalah salah satu alasan keadaan darurat," ujar seorang pejabat Deplu.

Deklarasi darurat tidak digunakan sejak 2019 ketika pemerintahan Trump memberi tahu komite di Kongres, akan melanjutkan dengan 22 penjualan perangkat militer ke Kerajaan Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Yordania. Keputusan itu membuat marah anggota parlemen karena menghindari prosedur yang sudah lama dijalankan Kongres untuk meninjau penjualan senjata utama.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan ke Ukraina itu pada Minggu.

"Pemerintahan Biden tampaknya berargumen bahwa melawan agresi Rusia adalah demi kepentingan keamanan nasional AS, yang tidak jauh berbeda dari apa yang dilakukan Trump terkait Iran,"kata Jeff Abramson dari Asosiasi Pengendalian Senjata.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terlihat dikelilingi oleh prajurit Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, di luar Kiev, Ukraina, 4 April 2022. (ANTARA/Reuters/Marko Djurica/as)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terlihat dikelilingi oleh prajurit Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, di luar Kiev, Ukraina, 4 April 2022. (ANTARA/Reuters/Marko Djurica/as)

Dilansir Antara, Pentagon tidak mengidentifikasi kontraktor utama untuk penjualan senjata itu tapi mengatakan, skema Pembiayaan Militer Asing akan digunakan untuk membayar amunisi-amunisi itu.

Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres, bertolak ke Moskow untuk melangsungkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Penerbagan ini sebagai upaya terbaru untuk membuat Rusia, setuju menangguhkan atau menyudahi serangan di Ukraina, yang sudah berlangsung selama dua bulan.

Juru bicara Guterres, Farhan Haq mengatakan, Guterres kemudian akan terbang ke Kyiv pada hari Kamis (28/4) untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, demi mencapai kemajuan dalam menghentikan perang.

Dalam perjalanan ke Moskow, Guterres, Senin (26/4) bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, yang telah berusaha mendamaikan kedua negara, tetapi sejauh ini gagal menengahi diakhirinya pertempuran antara dua tetangga maritim Turki tersebut. (*)

Baca Juga:

Sekjen PBB Akan Bertemu Presiden Rusia dan Ukraina

#Rusia #Ukraina #Konflik Ukraina #Perang #Amerika Serikat
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) mulai melaporkan kelelahan.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
  Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Indonesia
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Beberapa barang bantuan yang ditolak masuk ke Gaza adalah barang-barang yang dianggap oleh otoritas Israel berada di luar cakupan bantuan kemanusiaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Indonesia
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Ekspor dilakukan secara bertahap dengan total tujuh kontainer berisi 106 ton udang senilai Rp 20,4 miliar.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Dunia
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
Dikenal sebagai salah satu tokoh publik di Amerika Serikat yang secara konsisten dan terbuka menyuarakan pembelaan terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Cheney merupakan bagian dari pemerintahan Republik di bawah Presiden George W Bush dan menjadi sosok sentral dalam invasi Irak pada 2003 oleh AS dan aliansinya.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
 Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Dunia
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Hampir 81 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah rusak, berdasarkan penilaian satelit terbaru, seiring berlanjutnya upaya kemanusiaan di tengah kehancuran luas akibat serangan Israel selama dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kondisi Gaza Kian Parah,  Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Indonesia
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Stasiun TV Israel KAN melaporkan bahwa Tel Aviv tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan operasi militer di Lebanon dengan dalih mencegah kelompok Hizbullah memperkuat kemampuan militernya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Bagikan