Apa Itu Dependent Personality Disorder? Berpengaruhkah pada Hubungan?


Pengidap DPD cenderung tidak percaya diri dan tidak bisa memilih keputusan. (freepik/jcomp)
MENJALIN hubungan memang sulit terutama bagi kamu yang memiliki sifat Dependent Personality Disorder (DPD). Kamu mesti menggabungkan dua pikiran menjadi satu dan mencoba mengerti, agar hubungan menjadi langgeng.
Dilansir dari lifehacker Dependent Personality Disorder (DPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian cemas. Orang dengan DPD sering merasa tidak berdaya, tunduk, atau tidak mampu mengurus diri sendiri. Mereka akan memiliki kesulitan dalam membuat sebuah keputusan, bahkan keputusan-keputusan yang sederhana.
Baca Juga:

DPD adalah salah satu dari 10 jenis gangguan kepribadian, yang dimulai sejak masa kanak-kanak atau setidaknya pada usia 29 tahun. Seseorang dengan gangguan ini memiliki kebutuhan yang mendalam untuk diperhatikan oleh orang lain dan mengandalkan orang-orang terdekat untuk kebutuhan emosional dan bahkan kebutuhan fisik. Mereka bahkan percaya kalau tidak bisa mengurus diri mereka sendiri.
Dalam hubungan romantis, dimana kedua belah pihak diharapkan untuk saling memperhatikan, membantu sama lain dan hal umum lainnya. Ini sulit bagi seorang DPD karena dia tidak memiliki rasa keyakinan pada dirinya sendiri, sehingga sangat bergantung pada pasangannya.
Para ahli percaya, DPD mungkin terjadi pada orang-orang yang pernah berada dalam hubungan yang kasar atau trauma masa kecil, yang mempengaruhi hubungan di masa depan. Oleh sebab itu, jika kamu memiliki pasangan seorang DPD, kamu harus membantunya dalam mengatasi masalah di masa lalunya.
Baca Juga:

Adapun ciri-ciri orang yang memiliki DPD biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ketakutan yang sangat menguras tenaga dan tidak realistis.
2. Perasaan cemas atau tidak berdaya saat sendirian
3. Ketidakmampuan untuk mengelola tanggung jawab diri, tanpa bantuan orang lain
4. Sulit untuk mengungkapkan pendapat
5. Dorongan yang kuat ingin mendapatkan dukungan dari orang lain, meskipun melakukan hal-hal yang tidak kamu sukai
6. Kesulitan membuat keputusan sehari-hari sendiri
7. Kurangnya rasa percaya diri
8. Dorongan untuk mencari hubungan baru setiap kali hubungan dekat berakhir.
Namun, perlu diingat untuk jangan self diagnosis, untuk hasil yang lebih pasti kamu dapat pergi ke profesional untuk mengetahui apakah kamu benar-benar seorang DPD atau bukan? (nbl)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
