Apa Itu Bulletproof Coffee? Kenali Baik dan Buruknya
                Bulletproof coffee memiliki 3 kelemahan (Foto: healthline)
BULLETPROOF COFFE adalah jenis minuman kopi berkalori tinggi yang dimaksudkan untuk menggantikan sarapan. Biasanya terdiri dari dua cangkir (470 ml) kopi, dua sendok makan (28 gram) dari rumput, mentega tawar, dan dua sendok makan (15-30 ml) minyak MCT (Medium Chain Triglyceride) yang kemudian dicampur dalam blender.
Baca juga:
Metode ini awalnya dipromosikan oleh Dave Asprey, pencipta Bulletproof Diet. Kopi yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan Asprey seharusnya bebas dari mikotoksin. Namun, sampai saat ini belum ada bukti. Bulletproof coffee menjadi semakin populer, terutama di kalangan paleo dan pelaku diet rendah karbohidrat.
Meskipun meminum bulletproof coffee terkadang mungkin tidak berbahaya, tapi metode tersebut tidak disarankan untuk rutin dikonsumsi. Kenapa?
1. Rendah nutrisi
Asprey dan promotor lainnya merekomendasikan agar kamu mengonsumsi bulletproof coffee di tempat sarapan setiap pagi.
Meskipun racikan tersebut menyediakan banyak lemak, yang mengurangi nafsu makan dan memberikan energi, kopi ini kekurangan sejumlah nutrisi. Dengan minum bulletproof coffee, kamu mengganti makanan bergizi dengan pengganti yang buruk.
Sementara mentega yang diberi grass-fed mengandung beberapa asam linoleat terkonjugasi (CLA), butirat, vitamin A dan K2, dan minyak trigliserida rantai-menengah (MCT) yang merupakan lemak olahan dan olahan tanpa lemak esensial.
Jika kamu mengonsumsinya tiga kali sehari, mengganti sarapan dengan bulletproof coffee kemungkinan akan mengurangi sepertiga total asupan gizi.
2. Tinggi lemak jenuh
Bulletproof coffee sangat tinggi kandungan lemak jenuh. Sementara efek kesehatan dari lemak jenuh kontroversial, banyak profesional kesehatan percaya bahwa asupan tinggi adalah faktor risiko utama untuk beberapa penyakit dan harus dihindari.
Meskipun beberapa studi mengaitkan asupan tinggi lemak jenuh dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang lain tidak menemukan hubungan yang signifikan. Namun, sebagian besar pedoman diet resmi dan otoritas kesehatan menyarankan orang untuk membatasi asupan mereka.
Baca juga:
Sementara lemak jenuh dapat menjadi bagian dari diet sehat ketika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, mungkin berbahaya dalam dosis besar. Jika kamu khawatir tentang lemak jenuh atau kadar kolesterol tinggi, pertimbangkan untuk membatasi asupan bulletproof coffee, atau menghindarinya sama sekali.
3. Dapat meningkatkan kadar kolesterol
Banyak penelitian telah dilakukan pada diet rendah karbohidrat dan ketogenik yang seringkali tinggi lemak dan mungkin termasuk bulletproof coffee. Sebagian besar penelitian menegaskan bahwa diet ini tidak meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL kamu.
Namun, mentega tampaknya sangat efektif untuk meningkatkan kadar kolesterol LDL. Sebuah studi pada 94 orang dewasa Inggris menunjukkan bahwa makan 50 gram mentega setiap hari selama empat minggu meningkatkan kadar kolesterol LDL lebih dari mengonsumsi minyak kelapa atau minyak zaitun dalam jumlah yang sama.
Studi lainnya pada pria dan wanita Swedia dengan kelebihan berat badan menemukan bahwa mentega meningkatkan kolesterol LDL sebesar 13%, dibandingkan dengan whipping cream. Para peneliti berhipotesis bahwa itu mungkin ada hubungannya dengan struktur lemaknya.
Perlu diingat bahwa tidak semua orang merespons dengan cara yang sama dengan diet tinggi lemak. Beberapa orang melihat peningkatan dramatis dalam total dan kolesterol LDL, serta penanda risiko penyakit jantung lainnya. Bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol saat menjalani diet rendah karbohidrat atau ketogenik, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghindari asupan mentega yang berlebihan. Ini termasuk bulletproof coffee.
Baca juga:
Kocak, 10 Ilustrasi Karakter Kartun yang Bete Karena Pagi-Pagi Belum Ngopi
Nah, bulletproof coffee memang memiliki tiga kelemahan seperti yang telah dijelaskan di atas. Meski demikian, bulletproof coffee mungkin aman bagi kamu yang tidak memiliki kadar kolesterol tinggi, serta kamu yang mengikuti diet rendah karbohidrat atau ketogenik.
Jika kamu tertarik untuk mencoba bulletproof coffee, sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memeriksakan penanda darah kamu. (arb)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Roemah Koffie Perkenalkan ‘Anak Daro’, Hampers Kopi Eksklusif Pembawa Cerita Minangkabau ke Dunia
                      Roemah Koffie Ramaikan Jakarta Coffee Week 2025, Angkat Kopi Nusantara lewat Latte Art Competition
                      Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
                      Pemanasan Global Ancam Stok Kopi, Picu Kenaikan Harga
                      SCAI Hunting Barista Terbaik Indonesia lewat Kompetisi Kopi di FLEI Business Show 2025
                      Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
                      Brad Pitt dan Taika Waititi Bikin Iklan, Padukan Humor dan Kopi Perfetto
                      Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
                      The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
                      Reaksi Kesal Prabowo Ketika Stafnya Salah Sajikan Teh Bukan Kopi