Anies Diminta Perhatikan Angka Pengangguran di Jakarta

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Lukmanul Hakim (dprd-dkijakartaprov.go.id)
MerahPutih.com - Tingginya angka pengangguran di Ibu Kota harus menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) DKI, pengangguran menyentuh angka 500 ribu orang atau 10,95 persen warga DKI.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN Lukmanul Hakim mengatakan, angka tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Agustus 2019, yang mana pengangguran hanya sebanyak 233.378 orang atau 4,41 persen.
Baca Juga:
"Melihat kondisi pandemi belum berakhir mungkin diperkirakan tahun 2021 akan bertambah, nah kan ini harus disiapkan, diantisipasi," kata Lukmanul dalam keterangannya, Kamis (14/10)
Anggota Komisi C DPRD DKI ini melanjutkan, untuk mengantisipasi angka pengangguran yang terus melonjak itu, diperlukan link and match antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, usaha serta industri.

Oleh karenanya, ia meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di DKI Jakarta menerapkan konsep link and match dengan SMK maupun dengan Balai Latihan Kerja (BLK) agar dapat menambah keterampilan calon pekerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
"Sehingga kedepannya kita dapat menciptakan SDM unggul, serta menyediakan lapangan kerja yang sesuai melalui BUMN/BUMD dan perusahaan swasta," tambah Lukmanul.
Pria asal Aceh ini menambahkan, institusi pendidikan harus mendukung program penyiapan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dunia kerja, usaha maupun industri.
Baca Juga:
Rangkul Pengangguran Surabaya, 'Rewang' Hadirkan Jasa ART sampai Badut
Menurutnya, setiap tahun ada lulusan perguruan tinggi, serta SMA dan SMK yang lulus, dan membutuhkan pekerjaan, hal ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, BUMD, maupun swasta.
Ia mengungkapkan perusahaan perseroan daerah (Perseroda) diharapkan turut berpartisipasi mengatasi persoalan pengangguran di Jakarta.
“Jadi harus ada relasi dan kecocokan, dan ini menjadi catatan agar lebih serius untuk dibahas. Ini harus menjadi perhatian kami untuk mengatasi pengangguran ke depan,” pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Miliki Anggaran Paling Besar Dibanding Lembaga Negara, Program Makan Bergizi Gratis Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

Duit 200 Triliun di Bank Himbara Harus Bisa Ciptakan Lapangan Kerja, Jangan Dibelikan Surat Utang

Pengangguran di Jakarta Didominasi Lulusan SMA dan SMK

4 Juta Tenaga Kerja Dijanjikan Terserap Setelah Pemerintah Salurkan KUR

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan

Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun, Gubernur Pramono: Sekarang 6,18 Persen

Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

Komisi IX DPR: Skema Magang Solusi Strategis Pangkas Pengangguran
