Kesehatan

Anggur Merah Campur Soda dan Susu Kental Manis, Berbahayakah?

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 03 Februari 2021
Anggur Merah Campur Soda dan Susu Kental Manis, Berbahayakah?

Seorang ahli gizi menjelaskan tentang minuman anggur merah campur susu kental manis. (Foto: pixabay/congerdesign)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BELAKANGAN ini tengah viral di media sosial tentang minuman anggur merah campur soda dan susu kental manis. Terkait minuman tersebut, banyak warganet yang bertanya-tanya apakah campuran tersebut berbahaya atau tidak.

Di sisi lain, tidak sedikit warganet yang beranggapan bahwa campuran itu berbahaya. Bahkan beberapa dari mereka menceritakan pengalaman buruk setelah mengonsumsi anggur merah campur susu kental manis.

Baca Juga:

Anggur Merah Mengurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Ahli Gizi menerangkan bahwa tubuh seseorang dalam mencerna makanan atau minuman berbeda-beda. (Foto: pixabay/congerdesign)

Terkait minuman yang tengah viral tersebut, Ahli Gizi Prof. Hardinsyah mengatakan tubuh seseorang dalam mencerna makanan atau minuman berbeda-beda, termasuk anggur merah campur susu kental manis.

"Mungkin pertama kondisi tubuh, karena reaksi makanan atau minuman, kan tergantung kondisi tubuh juga, misal buat saya diare, tapi buat orang lain enggak," jelas Prof. Hardinsyah dikutip dari Antara.

Prof. Hardinsyah menambahkan kondisi makanan dan minuman pun tak boleh luput dari perhatian kamu. "Kalau anggur merahnya sudah lama tergeletak tinggal sisa setengah botol, itu berarti fermentasi berlanjut, itu bisa lebih lagi alkohol di dalamnya," tambahnya.

Sementara itu, Prof. Hardinsyah menjelaskan kabar yang ramai diperbincangkan di twitter tidak bisa dipastikan karena belum ada informasi detail.

Ahli Gizi berasumsi campuran soda yang terdapat didalamnya, bisa memberikan reaksi pada minuman itu yang berefek pada tubuh. (Foto: pixabay/jillwelington)

Tapi, dia berasumsi bahwa campuran soda yang terdapat didalamnya, bisa memberikan reaksi pada minuman itu yang berefek pada tubuh.

"Kalau soda dalam bahasa umum kan berarti sodium. Tapi ada juga yang minuman bersoda karena ada tambahan natrium dan kalsium. Jadi kemungkinan reaksi dari mineral yang bermuatan elektrolit dengan alkohol," jelasnya.

Baca Juga:

Penelitian Menyebutkan, Anggur Merah Ternyata Bisa Mengurangi Depresi dan Kecemasan

Prof. Hardinsyah menjelaskan bila minuman soda yang dibuka keluar buih, itu bisa jadi karena karbon dioksida. Manusia sejatinya membuang karbon dioksida, bukan menghirup atau meminumnya.

"Karbon dioksida itu juga bisa jadi pengawet minuman dan membuat minuman tadi jadi kayak keluar berbusa itu jadi minuman bersoda juga," tambahnya.

Pria yang juga merupakan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia itu mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan teliti sebelum kamu membeli makanan dan minuman.

"Kalau ada makanan berlabel dicek, itu ada kadaluwarsa, cek kemasan tidak bocor dan terbuka, karena itu menunjukan barang masih bagus dikonsumsi, jangan lupa juga cek komposisinya dan label BPOM," tutupnya. (ryn)

Baca Juga:

Pada Porsi yang Wajar Bir dan Wine Memberikan Manfaat

#Kesehatan #Wine #Red Wine
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan