Anggur Merah Campur Soda dan Susu Kental Manis, Berbahayakah?


Seorang ahli gizi menjelaskan tentang minuman anggur merah campur susu kental manis. (Foto: pixabay/congerdesign)
BELAKANGAN ini tengah viral di media sosial tentang minuman anggur merah campur soda dan susu kental manis. Terkait minuman tersebut, banyak warganet yang bertanya-tanya apakah campuran tersebut berbahaya atau tidak.
Di sisi lain, tidak sedikit warganet yang beranggapan bahwa campuran itu berbahaya. Bahkan beberapa dari mereka menceritakan pengalaman buruk setelah mengonsumsi anggur merah campur susu kental manis.
Baca Juga:
Anggur Merah Mengurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Terkait minuman yang tengah viral tersebut, Ahli Gizi Prof. Hardinsyah mengatakan tubuh seseorang dalam mencerna makanan atau minuman berbeda-beda, termasuk anggur merah campur susu kental manis.
"Mungkin pertama kondisi tubuh, karena reaksi makanan atau minuman, kan tergantung kondisi tubuh juga, misal buat saya diare, tapi buat orang lain enggak," jelas Prof. Hardinsyah dikutip dari Antara.
Prof. Hardinsyah menambahkan kondisi makanan dan minuman pun tak boleh luput dari perhatian kamu. "Kalau anggur merahnya sudah lama tergeletak tinggal sisa setengah botol, itu berarti fermentasi berlanjut, itu bisa lebih lagi alkohol di dalamnya," tambahnya.
Sementara itu, Prof. Hardinsyah menjelaskan kabar yang ramai diperbincangkan di twitter tidak bisa dipastikan karena belum ada informasi detail.

Tapi, dia berasumsi bahwa campuran soda yang terdapat didalamnya, bisa memberikan reaksi pada minuman itu yang berefek pada tubuh.
"Kalau soda dalam bahasa umum kan berarti sodium. Tapi ada juga yang minuman bersoda karena ada tambahan natrium dan kalsium. Jadi kemungkinan reaksi dari mineral yang bermuatan elektrolit dengan alkohol," jelasnya.
Baca Juga:
Penelitian Menyebutkan, Anggur Merah Ternyata Bisa Mengurangi Depresi dan Kecemasan
Prof. Hardinsyah menjelaskan bila minuman soda yang dibuka keluar buih, itu bisa jadi karena karbon dioksida. Manusia sejatinya membuang karbon dioksida, bukan menghirup atau meminumnya.
"Karbon dioksida itu juga bisa jadi pengawet minuman dan membuat minuman tadi jadi kayak keluar berbusa itu jadi minuman bersoda juga," tambahnya.
Pria yang juga merupakan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia itu mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan teliti sebelum kamu membeli makanan dan minuman.
"Kalau ada makanan berlabel dicek, itu ada kadaluwarsa, cek kemasan tidak bocor dan terbuka, karena itu menunjukan barang masih bagus dikonsumsi, jangan lupa juga cek komposisinya dan label BPOM," tutupnya. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
