Alasan Ferdy Sambo Gunakan Tangan Richard Eliezer Tembak Brigadir J


Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo memberikan keterangan kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). ANTARA/Putu Indah Savitri
MerahPutih.com - Richard Eliezer Pudihang Lumiu memberikan kesaksiannya di persidangan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Ia memberikan kesaksiannya dengan terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal Wibowo.
Dalam kesaksiannya, Richard mengaku dihantui mimpi buruk pasca-menembak mati Brigadir J yang notabene temannya sendiri itu.
"Saya betul-betul dihantui mimpi buruk kurang lebih tiga minggu," ujar Richard di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11).
Baca Juga:
Richard Eliezer Tak Kuasa Tolak Perintah Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J
"Apa mimpimu? Bertemu almarhum?" tanya majelis hakim.
"Betul Yang Mulia," jawab dia.
Richard merasa sangat berdosa lantaran telah mengikuti perintah bosnya, Ferdy Sambo untuk menembak mati Brigadir J.
Rasa bersalah dan berdosanya itu lantas membuat dia mau berkata jujur terkait kematian Brigadir J.
"Saya merasa tertekan Yang Mulia, beruntungnya pas saya dibawa itu enggak ada komunikasi dengan FS itu," tutur dia.
Ia lantas menceritakan detik-detik Ferdy Sambo membuat skenario pembunuhan Brigadir J yang membuatnya tertekan.
Dia mengatakan, awalnya dia diminta untuk menemui Sambo di lantai dua rumah Saguling hingga akhirnya diceritakan tentang peristiwa pelecehan yang dialami istri Sambo, Putri Candrawathi oleh Brigadir Yosua.
Setelah itu, dia pun diminta untuk menembak Brigadir J.
"Saya diam Yang Mulia, saya tidak jawab sama sekali, masih takut, ini nyata. Baru dia (Ferdy Sambo) bilang gini, berarti kamu yang tembak Yosua, kalau saya yang tembak tidak ada yang bela kita," ujar dia menirukan ucapan Sambo.
Baca Juga:
Ridwan Soplanit ke Ferdy Sambo: Kenapa Kami Harus Dikorbankan?
Menurutnya, setelah diminta untuk menembak Brigadir J, Sambo lantas membicarakan soal skenario pembunuhan tersebut.
Adapun pembunuhan tersebut dilakukan di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
"'Jadi gini Chard, skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak, kamu dengar. Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kamu tembak balik, Yosua yang mati'," tuturnya menirukan ucapan Ferdy Sambo waktu itu.
Kala diberitahu soal skenario pembunuhan Brigadir J tersebut, tembahnya, dia merasa kaget dan bertanya-tanya dalam hatinya mengapa sampai dia yang harus membunuh.
Dia yang merasa tertekan dan kacau pikirannya itu pun hanya bisa diam saja.
"Saya kaget, loh saya bunuh orang, kacau pikiran saya, tertekan Yang Mulia. Baru dia (Sambo) bilang, sudah kamu jalan saja, kamu aman karena posisinya kamu bela ibu. Kedua kamu bela diri, kau bela diri karena kau ditembak duluan, jadi kamu aman Chard, kamu tenang saja," katanya menirukan ucapan Ferdy Sambo. (Knu)
Baca Juga:
Ferdy Sambo Minta Kasat Reskrim Tak Bikin Ramai Kematian Brigadir J
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan

Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank

Keluarga Kacab BRI yang Dibunuh Minta Semua Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI

Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Banyak Luka Janggal di Tubuh Mahasiswi Tewas di Kos-kosan Ciracas, Diduga Bekas KDRT

Ditreskrimum Ungkap 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BRI di Jakarta
