Aktivitas Semakin Longgar, Warga Harus Tetap Patuhi Prokes


Pembatasan mobilitas di Jakarta. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Meski skor kepatuhan menaati protokol kesehatan (prokees) terus membaik, masyarakat jangan lengah menjaga prokes dan sudah adanya pelonggaran aktivitas masyarakat tetap diminta patuhi protokol kesehatan/
"Kementerian Kominfo terus mendorong masyarakat tetap menjaga prokes terutama memakai masker dan segera divaksin lewat kampanye ayo pakai masker, ayo cepat vaksin," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate di Jakarta, Minggu (3/10).
Baca Juga:
Pembelajaran Tatap Muka Dimulai, Dokter Tekankan Pentingnya Prokes
Selain mengajak masyarakat tetap disiplin prokes, Pemerintah juga.mendorong dan memfasilitasi masyarakat untuk segera vaksinasi. Penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di banyak wilayah berdampak pada meningkatnya mobilitas penduduk.
Meningkatnya mobilitas masyarakat tetap diimbangi dengan kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan, baik kepatuhan dalam memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun.
"Kita bersyukur bahwa tingkat kepatuhan prokes terus membaik," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny B Harmadi.
Dashboard Monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 menunjukkan pada periode 3 Juli hingga 2 Agustus 2021, skor kepatuhan memakai masker di angka 7,78, naik menjadi 7,92 pada periode sebulan terakhir (3 September-2 Oktober 2021).

Skor kepatuhan menjaga jarak juga meningkat dari 7,73 pada periode 3 Agustus-2 September 2021, menjadi 7,80 pada periode 3 September-2 Oktober 2021. Kemudian skor kepatuhan mencuci tangan juga meningkat dari 7,84 pada periode 3 Agustus-2 September 2021, menjadi 7,88 untuk periode 3 September-2 Oktober 2021.
Pemerintah terus berupaya dan mengajak masyarakat untuk disiplin dan konsisten dalam melaksanakan prokes. Sebab kelengahan sedikit saja akan berdampak terhadap lonjakan kasus.
Sonny mengingatkan, masyarakat belajar dari banyak negara bahwa pelonggaran aktivitas yang diikuti pelonggaran prokes justru menjadi bumerang dan berdampak terjadinya lonjakan kasus kembali.
Oleh karena itu, pembukaan aktivitas secara bertahap di Indonesia yang seiring penurunan level PPKM, justru harus dibarengi pengetatan prokes.
"Ini akan menjadi kunci pemulihan ekonomi yang sejalan dengan penanganan kesehatan pandemi COVID-19," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Demi Pastikan Tak Ada Pelanggaran Prokes, Kapolri Datangi Sejumlah Venue di PON XX Papua
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Nike hingga Lenovo Dapat Surat Peringatan dari Kominfo, Terancam Diblokir Karena Tak Penuhi Aturan

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)