5 Cara Efektif Terhindar dari Penyakit TBC

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Jumat, 24 Maret 2017
5 Cara Efektif Terhindar dari Penyakit TBC

Ilustrasi (Foto: lupusuk.org.uk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Pada hari ini, Jumat 24 Maret 2017 adalah peringatan Hari TBC Sedunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), jumlah kasus baru tuberkulosis (TBC) pada 2015 mencapai 10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya hanya 9,6 juta.

Adapun jumlah temuan TBC terbesar adalah di India sebanyak 2,8 kasus, diikuti Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus dan Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus.

Dalam laporan yang bertajuk Global Tuberculosis Report 2016 itu, angka kematian akibat TBC di Indonesia mencapai 100 ribu jiwa dalam setahun ditambah 26 ribu penderita tuberkulosis yang terindikasi HIV positif. Sementara angka kematian dunia yang diakibatkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis ini mencapai 1,4 juta jiwa ditambah 390 ribu jiwa penderita yang positif terkena HIV.

Sedangkan prevalensi penderita TBC di Indonesia pada 2015 sebesar 395 per 100 ribu populasi dengan angka kematian sebesar 40 per 100 ribu populasi. TBC bisa menular melalui udara dan telah membunuh banyak orang. Untuk itu WHO akan mengurangi jumlah kasus baru sampao 80 persen mulai 2016 dan mengurangi kematian akibat TBC sampai 90 persen hingga 2030.

Setiap penderita TBC akan merasakan kondisi tubuh yang sangat lemah, hal itu terjadi karena penderita TBC tidak memiliki nafsu makan sehingga tubuhnya menjadi lemas akibat kurang tenaga. Selain itu, penderita TBC juga akan sering merasakan demam tinggi dan juga tubuh yang menggigil akibat kedinginan.

Lalu, bagaimana caranya agar Anda bisa terhindar dari penyakit TBC? Berikut ini, beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penyakit TBC.

1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Untuk terhindar dari TBC, bisa dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh. Karena jika daya tahan tubuh kuat, maka akan sulit virus TBC masuk ke dalam paru-paru.

Cara meningkatkan daya tahan tubuh juga tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu melakukan olahraga dan juga mengkonsumsi supleen seperti vitamin C, sehingga tubuh akan tetap kuat terhadap serangan berbagai virus yang bisa menimbulkan penyakit pada tubuh.

2. Melakukan Vaksin BCG

BCG (Bacille Calmette-Guerin) adalah vaksin yang digunakan sebagai cara mencegah penyakit TBC secara efektif. Biasanya vaksin ini diutamakan untuk anak-anak kecil. Namun begitu, vaksin ini tidak direkomendasikan oleh CDC untuk dijadikan imunisasi rutin. Hanya dalam beberapa keadaan masyarakat di Amerika dan negara-negara lainnya ditekankan untuk menggunakan vaksin ini.

3. Stop Merokok dan Obat-obatan Terlarang

Untuk sebagian orang yang telah menjadi perokok mungkin akan sulit. Namun, akan lebih baik jika Anda berhenti untuk meroko. Begitu juga apalagi jika menggunakan obat-obatan terlarang. Karena dengan berhenti merokok dan berhenti menggunakan obat-obatan terlang merupakan salah satu cara untuk mencegah terjangkitnya penyakit TBC. Dan, mulailah dengan pola hidup yang sehat.

4. Mengonsumsi Obat Isoniazid

Obat ini sangat efektif untuk memberikan dampak terhadap pencegahan penyakit TBC. Karena penyakit ini merupakan penyakit infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, maka isoniazid dinilai sebagai obat yang sangat efektif untuk mengatasinya.

Namun terlepas dari keunggulannya tersebut, isoniazid juga kadang-kadang dapat merusak saraf periferal. Untuk mencegah hal itu, dokter biasanya akan meresepkan suplemen piridoksin pada penderita yang berisiko tinggi mengalami efek samping tersebut.

Orang yang mengalami kerusakan saraf periferal akan mengalami gejala berupa rasa kesemutan dan mati rasa pada daerah kaki serta tangan. Jadi akan lebih baik jika Anda mengkonsumsi obat ini harus sesuai dengan anjuran dari dokter.

5. Melakukan Tes

Cara mencegah penyakit TBC yang terakhir adalah dengan melakukan tes. Dengan cara ini, Anda bisa melakukan penanganan secara dini, terlebih lagi jika Anda sudah positif TB laten. Metode tes yang dilakukan sendiri ada beberapa tahap. Namun yang paling umum ada 2 jenis, yaitu tes kulit atau 'The Tuberculin Skin Test' dan tes darah.

Ketika kedua tes tersebut mendapatkan hasil positif, Anda memerlukan tes tambahan, yang nantinya ahli medis akan menentukan apakah Anda terkena TB laten, TBC yang tidak menular, atau TB aktif yang diharuskan melakukan pengobatan lebih lanjut lagi.

Nah, bagaimana Sahabat Merahputih, semoga beberapa tips agara terhindar dari penyait TBC di atas berguna untuk Anda. Jangan sampai lewatkan untuk melihat tips menarik lainnya di sini: Tips Aman Bagi Pengendara Mobil Khususnya Kalangan Wanita.

#Tips Kesehatan #Kesehatan #WHO
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Berita
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok di 2026. Keputusan ini menuai protes karena dinilai mengorbankan kesehatan publik demi industri. Simak data dan analisis lengkapnya di sini.
ImanK - Selasa, 30 September 2025
Cukai Rokok Tak Naik 2026: Antara Kepentingan Ekonomi dan Ancaman Kesehatan Publik
Bagikan