MASA cuma rebahan? Ya, mau rebahan kek, nyender kek, guling-guling kek. Terserah. Yang penting #dirumahaja. Kini dengan mager-mageran saja, kaum rebahan dianggap berjasa bagi nusa dan bangsa.
Sejak COVID-19 meluas, Presiden Joko Widodo mengimbau kepada masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Setiap orang diminta menjaga jarak sosial (social distancing) lalu jarak fisik (physical distancing) untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Peringatan untuk mematuhi imbauan tersebut beredar luas di media sosial dengan tanda pagar #dirumahaja. Petugas medis khusus penangan COVID-19 sampai harus memberi pesan khusus melalui secarik kertas agar, "Kamu tetap di rumah untuk kami. Kami tetap bekerja untuk kamu".
Pesan kuat itu bukan slogan kosong, namun cara paling masuk akal menekan angka penularan corona. Bahkan, tetap di rumah (#stayathome) menjadi pesan global bagi seluruh penghuni bumi di masa pandemi.
Jelas semua orang hari ini sedang berjuang. Tetap #dirumahaja berjuang menekan angka penularan. Di luar rumah, petugas medis, jurnalis, pedagang, polisi dan tentara, ojek online, dan beberapa lainnya berjuang agar kehidupan tetap berjalan. Semua bergerilya di masing-masing bidang.
Gambaran semangat saling berjuang dan menguatkan itu, mengingatkan kita pada kisah bergerilya Jenderal Soedirman di hutan bermedan terjal dan berliku wilayah Jawa Timur. Soedirman menerapkan taktik hit and run atau serang musuh selagi lengah lalu mundur menyamar atau bersembunyi di tengah masyarakat. Kunci keberhasilan taktik itu terletak pada hubungan erat para pejuang dengan masyarakat. Jenderal Soedirman mengibaratkan hubungan itu seperti "ikan dan air".
Para pejuang tetap bergerak di garis depan, sementara masyarakat tetap berkegiatan seperti biasa. Keduanya tetap sama-sama berjuang. Bahkan, dari rumah-rumah masyarakat setempat sering datang uluran makanan dan minuman juga tempat singgah di saat pasukan Soedirman kelelahan dan kelaparan.
Bila berkaca pada situasi hari ini, bergerilya di masing-masing bidang merupakan bentuk perjuangan efektif agar kehidupan tetap berjalan. Maka, merahputih.com mengangkat tema April Bergerilya sebagai pesan bersama agar tetap saling mengingatkan, berjuang, dan menguatkan di tengah pandemi.
Kehidupan masih dan akan terus berjalan meski semua orang sedang berjarak. Hampir semua orang menyebarkan benih baik kepada sesama lewat berbagai cara. Tak ada lagi sekat pemisah, baik kelas sosial, agama, ras, maupun perbedaan usia. Semua saling sapa dari ponsel, entah aplikasi conference call, media sosial, juga pesan teks.
Selama sebulan ke depan, merahputih.com akan terus mengabarkan berita terkini terkait COVID-19 diimbangi pula dengan kabar-kabar aktual seputar aksi saling membantu dan berbagi, bergotong-royong sesama warga negara, serta menangkal kabar hoax. Apa kabar baik hari ini? (*)
#DiRumahAja, Waktu Sempurna untuk Memulai Meditasi

Pembatasan Forward Pesan WhatsApp Sukses Redam Hoaks COVID-19

Jangan Mati Gaya #dirumahaja, Kuy Ikut Tur Virtual Mercedes-Benz

Ingin Belajar Bertani Organik Sambil Menginap Gratis? Kamu Bisa Ikutan Program Ini!

Rutinitas Saat Puasa Ramadan Paling Ngangenin Tapi Enggak Bisa Dilakukan Saat Pandemi COVID19

Makanan yang Tidak Boleh Dilewatkan Saat Puasa Untuk Menjaga Imunitas Tubuh

YCAB Gagas Light Up Indonesia, Bersama Ringankan Tagihan Listrik Korban Corona

Jadi Pahlawan dengan Berkontribusi dalam Gerakan #MaskerUntukIndonesia

Tonton Lagi 10 Penampilan Terbaik di Konser Online 'One World: Together At Home'

Bantuan Kemanusiaan Bagi Para Petugas Medis

Pakai Kaus dan Jins, Pangeran Harry dan Meghan Markle Antarkan Makanan

WOW! Sebuah Startup Sukses Menciptakan Kacamata Pendeteksi Gejala Corona

Patungan Untuk Berbagi THR di Tengah Pandemi Corona
Kolaborasi Penggalangan Dana untuk Masyarakat Terdampak COVID-19
