Yuk, Wisata Religi ke Masjid Agung Cipta Rasa Cirebon

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Rabu, 01 Februari 2017
Yuk, Wisata Religi ke Masjid Agung Cipta Rasa Cirebon
Gapura Gerbang Masjid Cipta Rasa Cirebon. (MP/Fredy)

Selain memiliki destinasi wisata sejarah yang sangat terkenal seperti Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman atau wisata religi Makam Sunan Gunung Djati, Cirebon juga memiliki destinasi lain yang tidak kalah menarik, yaitu Masjid Agung Cipta Rasa.

Masjid yang dibangun sekitar tahun 1480 ini letaknya bersebelahan dengan Keraton Kasepuhan, di Jalan Keraton Kasepuhan No.43, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Masjid Cipta Rasa Cirebon ini tidak memiliki kubah layaknya masjid pada umumnya. Ornamen pada bangunan masjid ini juga masih terpengaruh oleh gaya bangunan Hindu.

Gapura di depan masjid ini terbuat dari susuan batu bata merah bergaya Majapahitan. Pintunya pun dari kayu jati yang dibalut dengan warna hijau dipadu warna putih. Sedangkan atapnya berbentuk limasan.

Salah satu ruangan Masjid Cipta Rasa Cirebon dengan ornamen bergaya Hindu. (MP/Fredy)

Uniknya, pintu masjid tersebut berukuran kecil, sehingga, setiap pengunjung yang hendak masuk ke dalam harus menundukkan kepalanya. Pintunya berjumlah 9.

Keunikan lain Masjid Agung Cipta Rasa, memiliki sumur yang tidak pernah kering meskipun di musim kemarau. Sumur ini terletak di salah satu sisi beranda masjid. Air dari sumur ini dipercaya bisa membawa keberkahan. Air ini pun menjadi satu-satunya "oleh-oleh" yang bisa dibawa pulang oleh pengunjung. Konon, selain bisa membawa keberkahan, air sumur Masjid Agung Cipta Rasa juga dipercaya dapat menyembuhkan orang sakit.

Setelah shalat dan berkeliling di dalam area masjid, pengunjung juga tidak perlu khawatir kelaparan atau kehausan. Karena, di sekitar masjid ini banyak pedagang keliling. Mulai dari pedagang makanan khas Cirebon, seperti tahu petis, hingga makanan modern.

Artikel ini berdasarkan laporan Fredy, reporter dan kontributor merahputih.com saat peliputan ke wilayah Cirebon. Baca juga Tujuh Sumur Purbakala di Kaliwadas Kurang Perhatian Pemerintah

#Wisata Cirebon #Kuliner Cirebon #Wisata Religi
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan