Yogyakarta Tiadakan Acara Outdoor Pergantian Tahun Baru


Kawasan Malioboro Yogyakarta. (Foto: MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meniadakan event besar di luar ruangan (outdoor) untuk memperingati malam pergantian tahun. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya kerumunan yang dapat mempercepat penyebaran COVID-19.
Sekretaris Gugus Penanganan COVID-19 DIY Biwara Yuswantana menjelaskan, Pemda sudah menyurati pemerintah kabupaten dan kota untuk mengawasi seluruh kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.
"Biasanya kami adakan pesta di Titik Nol atau Tugu. Tapi tahun ini kami tiadakan. Juga semua kegiatan perayaan hari besar yang dapat menimbulkan kerumunan massal ditiadakan," tegas Biwara di Yogyakarta, Selasa (15/12).
Baca Juga:
Namun ia menegaskan, Pemda tidak melarang masyarakat membuat acara selama mengikuti persyaratan dan protokol kesehatan new normal yang sudah ditetapkan. Di antaranya pembatasan jumlah peserta, pembatasan waktu penyelenggaraan, dan pemakaian masker.
"Pada dasarnya kami tidak melarang adanya pesta di masyarakat, namun tidak berkerumun,” ungkap Biwara.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, pihaknya melarang masyarakat menyelenggarakan event besar yang berlangsung di luar ruangan saat malam tahun baru.

Pelaksanan kegiatan seluruhnya diarahkan di dalam ruangan, di antaranya dilaksanakan di holet-hotel atau balai desa.
"Itu pun jumlah peserta terbatas dan dengan pengawasan ketat. Intinya tidak boleh ada event yang menimbulkan kerumunan massal. Kalau ada kami bubarkan," tegas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta ini.
Pihaknya sudah memetakan 6 lokasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang banyak. Yakni simpang Tugu Yogyakarta, kawasan Malioboro, dan perempatan Titik Nol Kilometer, Alun-Alun Selatan dan utara Kraton Yogyakarta.
Baca Juga:
Heroe menjelaskan, pihaknya akan melakukan pengaturan dan pembatasan jumlah pengunjung di setiap lokasi tersebut.
Misalnya di kawasan Malioboro akan dibagi menjadi beberapa zona dan jumlah pengunjungnya dibatasi per zonasi. Nantinya akan ada petugas penjaga di setiap pintu masuk zonasi.
“Kita memang tidak bisa membuat orang untuk tidak datang ke Malioboro, kita akan batasi ke Malioboro. Tiap zona kita batasi jumlahnya, sehingga harapan kami malam tahun baru perayaannya tetap dengan protokol COVID-19,” pungkas Heroe. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Layanan Data Telkomsel Diprediksi Melonjak 49,3 Persen saat Natal-Tahun Baru
Bagikan
Berita Terkait
Rencana Pemberian Diskon Tarif Tol Libur Natal dan Tahun Baru 2026

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Amalan Yang Bisa Dilakukan Saat 1 Muharram, Pergantian Tahun Untuk Perbaiki Diri
