Yap Tjwan Bing, Anggota PPKI Keturunan Tionghoa

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 18 Agustus 2022
Yap Tjwan Bing, Anggota PPKI Keturunan Tionghoa

Melalui rapat PPKI pula, dia ditunjuk sebagai anggota Komite Nasional Pusat sebagai badan pembantu Presiden yang berfungsi selayaknya parlemen. (Id.wikipedia.org/Rochelimit)

Ukuran:
14
Audio:

API berkobar melalap puluhan rumah, toko, dan properti milik orang Tionghoa di Bandung pada 10 Mei 1963. Pemiliknya telah menyelamatkan diri. Mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Hari itu, ribuan massa mengamuk, menjadikan orang Tionghoa sasaran kemarahan. Pangkalnya hanya keributan kecil antarmahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Keributan mahasiswa berubah jadi kerusuhan massal berbalut isu rasial.

Kemarahan massa tak pandang bulu. Rumah dan properti seorang keturunan Tionghoa yang pernah berjasa untuk kemerdekaan Republik Indonesia juga jadi sasaran.

Akibat kejadian itu, empunya rumah bersama istri dan anaknya yang tengah terserang virus folio mengungsi keluar negeri sampai akhir hayatnya. Dialah Yap Tjwan Bing, mantan anggota Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Yap lahir di Solo pada 31 Oktober 1910. Ayahnya seorang pengusaha swasta yang moncer. Yap bersekolah dasar di Hollands Chineesche School (HCS), sekolah khusus keturunan Tionghoa. Meski begitu, pergaulan Yap dan keluarga dengan orang sekitarnya cukup cair. Entah itu dengan Jawa, sesama peranakan Tionghoa, atau keturunan Arab.

Yap kecil pandai berhitung dan menyukai cerita tentang tokoh pergerakan nasional. Di luar sekolah, dia hobi bermain seoak bola. Dia biasa bermain dari sore hingga senja. Kesehariannya membaur bersama orang sekitar. Termasuk memanjat pohon bersama-sama.

Baca juga:

Rusuh Rasial 10 Mei 1963 Terbesar di Bandung

yap tjwan bing
Ratusan massa mengamuk, menjadikan orang Tionghoa sasaran kemarahan di Bandung pada 10 Mei 1963. (Pexels/Dinul Hidayat)

Karakter ini terus berlanjut ketika Yap duduk di bangku Algemeene Middlebare School (AMS)-setara SMA-di Yogyakarta. Dia bergaul dengan pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan Pemuda Indonesia, Jong Java, Pemuda Sumatera, Jong Celebes, dan Sekar Rukun.

"Sebagai peranakan Cina, ia cukup luwes dalam pergaulan bahkan kadang-kadang menggunakan bahasa Jawa dan dengan lingkungan masyarakat Yogyakarta," kisah Darto Harnoko dalam Drs. Jap Tjwan Bing : Pelopor Pembaruan.

Setamas AMS, Yap meneruskan pendidikan di Amsterdam, Belanda. Dia mengambil jurusan farmasi. Di Belanda, Yap merapat bersama tokoh-tokoh mahasiswa nasionalis seperti Hatta, Sjahrir, dan Anwar Tjokroaminoto.

"Banyak pikiran tokoh tersebut mewarnai kehidupannya," lanjut Darto.

Yap berhasil menggondol gelar sarjana farmasi pada 1932. Dia pulang ke Hindia Belanda-nama lama Indonesia-dan membuka apotik di Cipaganti, Bandung.

Yap juga mulai tertarik dengan politik, menentang kolonialisme, dan mematangkan nasionalismenya. Orientasi nasionalismenya mengarah ke Indonesia. Ini berbeda dari dua orientasi lain kelompok Tionghoa yang ada saat itu : nasionalime ke negara Tiongkok dan Belanda.

Semasa pendudkan Jepang, Yap ikut menentang pendudukan tersebut. Bersama kawan-kawan keturunan Tionghoanya, dia bekerja sama dengan kelompok pemuda lain di Jawa Barat.

Pada 3 Juni 1945, Yap turut hadir dalam sebuah rapat kelompok pemuda untuk perlawanan terhadap Jepang di Jakarta. "Jap Tjwan Bing mengutarakan pendapatnya, bahwa para pemuda perlu mempunyai cita-citanya yaitu mencapai kemerdekaan tanah airnya secepatnya dengan kekuatan sendiri," urai Darto.

Baca juga:

Marga T, Kontribusi Penulis Keturunan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

jap tjwan bing anggota ppki
Yap seorang yang religius. (Farmasetika.com)

Rapat itu menghasilkan keputusan membentuk organisasi baru pemuda bernama Gerakan Angkatan Baru Indonesia. Nama-nama yang terlibat bersama Yap antara lain B.M. Diah (kelak menjadi pengetik naskah proklamasi), Sukarni, Sudiro (kelak menjadi walikota Jakarta), Sjarif Thayeb (kelak menjadi rektor UI), wikana, Chaerul Saleh, dan Asmara Hadi.

Menjelang kekalahannya atas Sekutu, Jepang membentuk PPKI pada 7 Agustus 1945. Sukarno terpilih sebagai ketuanya, sedangkan M. Hatta jadi wakilnya. Seluruh personilnya berjumlah 21 orang. Yap ikut terpilih sebagai personilnya, mewakili golongan peranakan.

Selama tiga hari rapat (18, 19, dan 22 Agustus 1945) di Gedung Pancasila, PPKI menetapkan Undang-Undang Dasar, merevisi Piagam Jakarta, mengangkat Sukarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden, membentuk Komite Nasional Pusat dan Daerah, membentuk delapan provinsi, menyusun kementerian dan departemen, dan mendirikan Badan Keamanan Rakyat.

Yap aktif di rapat-rapat PPKI yang membahas ekonomi dan keuangan. Melalui rapat PPKI pula, dia ditunjuk sebagai anggota Komite Nasional Pusat sebagai badan pembantu Presiden yang berfungsi selayaknya parlemen.

Ketika ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta akibat serangan Belanda pada 1946, Yap mengikutinya. Dia menggalang dukungan masyarakat Tionghoa dari berbagai kelompok untuk membantu perjuangan Republik mempertahankan kemerdekaan. Dia menolak setiap usaha penggembosan Republik yang dilakukan berbagai pihak melalui pembentukan negara boneka.

Seusai pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda pada 1949, Yap berjuang di parlemen melalui Partai Nasional Indonesia (PNI) hingga 1953. "Sejak itu Jap Tjwan Bing sudah tidak terdengar lagi dalam dunia percaturan politik," terang Darto.

Yap ternyata memilih panggung berbeda. Dia mulai aktif di organisasi pendidikan dan keagamaan. "Dia adalah anggota Dewan ITB, aktif dalam Gereja Kristen Indonesia, dan juga di organisasi Tionghoa pro-Republik, Chung Hua Chung Hui," sebut Mary F. Somers Heidhues dalam Archipel, Nomor 38, tahun 1989.

Mary juga menyebut Yap seorang yang religius. Dia tak pernah lupa berterimakasih pada gereja yang telah menghibur dan mendukungnya di segala kondisi. Dia juga memuji masyarakat Indonesia di Amerika Serikat yang telah membantunya melewati masa-masa sulit selama awal-awal tinggal di sana.

Yap wafat di Amerika Serikat 26 Januari 1988. Dia tak pernah pulang ke Indonesia, tapi hatinya selalu tertinggal di sini. Dia tak banyak mewariskan harta benda pada penerusnya. Warisan terbesarnya adalah amal perbuatannya untuk bangsa dan negara.

"A. H. Nasution (jenderal besar Indonesia-Red.) dan Sanusi Hardjadinata (tokoh pergerakan nasional Indonesia-Red.) mengatakan bahwa orang seperti Jap Tjwan Bing adalah orang yang mendambakan terwujudnya kesatuan bangsa tanpa melihat asal-usul rasnya, melainkan atas dasar pengabdiannya terhadap nusa dan bangsa," kenang Darto. (dru)

Baca juga:

Selisik Ritual Teh Pai Pernikahan Adat Tionghoa

#Peranakan Tionghoa #HUT RI
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pameran Foto '1945' Resmi Dibuka di Monumen Pers Nasional, Tampilkan Jejak Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah, melainkan diperjuangkan.
Dwi Astarini - Minggu, 31 Agustus 2025
Pameran Foto '1945' Resmi Dibuka di Monumen Pers Nasional, Tampilkan Jejak Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Olahraga
Ribuan Orang Ikut Merdeka Run 8.0K, Ini Rute Dari Istana Balik ke Istana
Dalam kategori Umum 8.0K, terbagi menjadi dua kualifikasi yakni Master berumur lebih dari 40 tahun dan Umum berumur kurang dari 39 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
Ribuan Orang Ikut Merdeka Run 8.0K, Ini Rute Dari Istana Balik ke Istana
Fashion
Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’
Koleksi FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees ini terdiri dari 13 t-shirts yang mewakili tujuh pulau besar di Indonesia.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’
Lifestyle
Bersama Indonesia Rayakan HUT Ke-80, Mattel Rilis Boneka Barbie One-of-a-Kind, Tampilan Anggun Bergaun Batik
Desainnya menampilkan motif Sawunggaling, yang dipesan Presiden Soekarno setelah kemerdekaan.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Bersama Indonesia Rayakan HUT Ke-80, Mattel Rilis Boneka Barbie One-of-a-Kind, Tampilan Anggun Bergaun Batik
Indonesia
Sepanjang Perayaan HUT RI di Jakarta, 7,2 Ton Garam Ditabur di Langit Kendalikan Cuaca Ektrem
Hingga 19 Agustus 2025, telah dilaksanakan 9 sorti penerbangan dengan menaburkan sebanyak 7,2 ton bahan semai berupa NaCl dan CaO dengan total durasi terbang 12 jam 52 menit.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
Sepanjang Perayaan HUT RI di Jakarta, 7,2  Ton Garam Ditabur di Langit Kendalikan Cuaca Ektrem
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
Puluhan Eks Karyawan Sritex Upacara di Depan Pabrik, Serukan Tuntutan Pembayaran Pesangon
Sebagai bentuk aksi keprihatinan eks buruh dalam menuntut hak-hak mereka setelah Sritex dinyatakan pailit pada Februari lalu.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Puluhan Eks Karyawan Sritex Upacara di Depan Pabrik, Serukan Tuntutan Pembayaran Pesangon
Indonesia
375 Ribu Napi Dapat Remisi saat HUT ke-80 RI, Negara Hemat Pengeluaran untuk Uang Makan Sampai Rp 639 Miliar
Pemberian remisi bukan sekadar pengurangan masa pidana, melainkan juga penghargaan negara kepada warga binaan yang telah menunjukkan perilaku positif selama pembinaan.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
375 Ribu Napi Dapat Remisi saat HUT ke-80 RI, Negara Hemat Pengeluaran untuk Uang Makan Sampai Rp 639 Miliar
Indonesia
Libur HUT ke-80 RI, Tingkat Okupansi Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Capai 85 Persen
Secara kumulatif, selama periode 15–18 Agustus 2025, KAI telah menjual 629.504 tiket atau 93,03 persen dari total kapasitas kursi.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Libur HUT ke-80 RI, Tingkat Okupansi Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Capai 85 Persen
ShowBiz
Boris Bokir Sampai Danilla Riyadi Ikut Upacara Penurunan Bendera di Tugu Proklamasi, Usung Tema 'Titik Nol Bangsa'
Upacara penurunan bendera ini merupakan inisiasi awal Kedubes Bekasi bersama Gusti Irwan Wibowo, yang membawa semangat kebangsaan dan kolaborasi.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Boris Bokir Sampai Danilla Riyadi Ikut Upacara Penurunan Bendera di Tugu Proklamasi, Usung Tema 'Titik Nol Bangsa'
Bagikan