Wisata Religi Bayt Alquran di Soak Bujang, Palembang


Bayt Alquran di Soak Bujang, Palembang (Foto: Twitter @pesonasriwijaya)
MerahPutih.Com - Wisata religi Bayt Alquran menambah destinasi baru di Tanah Air. Hadirnya Bayt Alquran Al Akbar yang semakin mendapat perhatian dari masyarakat, khususnya Muslim.
Destinasi wisata religi Bayt Alquran Al Akbar berada di Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan. Meski lokasinya berada di kawasan yang agak ke pinggir Kota Palembang, namun ribuan wisatawan setiap akhir pekan mengunjunginya.
Data dari pemandu wisata religi tersebut bernama Idris Palupi, untuk hari-hari biasa jumlah pengunjung hanya ratusan, berkisar 700-800 orang. Namun akhir pekan atau hari-hari libur dan hari besar nasional mencapai ribuan orang dari berbagai daerah, bahkan luar negeri.
Sehari-hari pengunjung datang-pergi untuk melihat dan mengamati secara detail ayat-ayat Alquran dalam ukiran kayu bermotif kaligrafi. Kalau akhir pekan umumnya rombongan komunitas dan keluarga. Orang tua beserta anak dan tak jarang bersama kakek-neneknya.
Sedangkan untuk hari-hari biasa umumnya selain komunitas juga rombongan pelajar dan mahasiswa serta santri dari pondok pesantren. Selain mengamati dan mencermati detail-detail ukiran ayat Alquran ukuran raksasa, pengunjung juga selalu berswafoto dengan latar belakang ukiran kaligrafi ayat-ayat suci umat Islam dalam ukuran besar itu.
Selama musim Idul Fitri 1438 Hijriyah secara akumulasi, jumlah pengunjung mencapai 30 ribu orang, sedangkan pengunjung pada 1 Januari 2017 mencapai 15 ribu orang. Dengan jumlah itu tergolong padat sekali.

Mengingat animo masyarakat mendatangi objek wisata itu yang terus meningkat, pengelola terus-menerus melakukan pembenahan agar tata letak pajangan kaligrafi semakin baik dan pengunjung lebih nyaman. Tujuan wisata itu berada di atas lahan sekitar 5.000 meter persegi yang digunakan untuk memajang kaligrafi ayat-ayat Alquran.
Nantinya penempatan kaligrafi itu akan ditata lebih baik lagi. Sebanyak 15 juz ditempatkan di lokasi yang ada saat ini, sedangkan 15 juz lainnya akan ditempatkan di gedung berlantai lima yang sedang dalam proses pembangunan. Pembangunan gedung lima lantai itu dibiayai dari infak setiap pengunjung dan sumbangan sukarela dari donatur atau dermawan.
Kaligrafi ayat-ayat Alquran itu diukir di kayu berkualitas dengan warna keemasan. Masyarakat Sumatera Selatan menyebutnya ukiran itu terbuat dari kayu tembesu, masyarakat Jawa menyebut kayu trembesi. Sedangkan masyarakat Kalimantan menyebutnya kayu ulin.
Untuk membuat ukiran kaligrafi sebanyak 30 juz dibutuhkan sekitar 316 keping kayu tembesu. Setiap keping seberat sekitar 50 kilogram. Satu ukuran kaligrafi setebal 2,5 centimeter (cm), lebar sekitar 144 cm dan tinggi 177 cm.
Jumlah yang digunakan untuk menyelesaikan semua kaligrafi itu sebanyak sekitar 50 kubik kayu tembesu dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan.
Sebagaimana dilansir Antara, kendala dana dan bahan mengiringi pembuatan kaligrafi besar ini. Kendala daerah muncul karena harga kayu tembesu melejit dari Rp 2 juta per kubik (m3) menjadi Rp 7 juta per kubik. Akibatnya target tiga tahun dapat diselesaikan tertunda hingga tujuh tahun dengan biaya sekitar Rp 1,2 miliar.
Sebanyak 35 tenaga kerja terlibat dalam pembuatan ukiran kaligrafi ini. Lima orang di antaranya sebagai pengukir dan lainnya sebagai tenaga untuk menangani tugas lain, seperti pemotongan.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Filipina Gelar Prosesi Religius Black Nazarene yang Terkenal, Jalanan Manila Dipenuhi Ratusan Ribu Umat Katolik

Bandung Gelar Wisata Religi tentang Seluk-Beluk Pembuatan Al-Qur'an

Mudik Lewat Tol Trans Jawa? Jangan Lewatkan Wisata Religi di Jalur Jateng-Jatim

Mudik dan Wisata Religi di Masjid Sekitar Tol Trans Jawa Jalur Jabar-Jateng

Mudik Sembari Wisata Religi di Jalur Alternatif Pantai Selatan

Potensi Wisata Religi di Jalur Mudik Trans Sumatra

3 Tempat Wisata Religi di Kota Tangerang, Cocok Buat Ngabuburit

Masjid Raya Al Jabbar Ada Kaitan dengan Bobotoh Persib

Masjid Raya Al Jabbar, Masjid Apung Rancangan Ridwan Kamil
