Kesehatan

WHO Khawatirkan Penyebaran Cacar Monyet yang Tidak Terdeteksi

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 04 Juni 2022
WHO Khawatirkan Penyebaran Cacar Monyet yang Tidak Terdeteksi

Lebih dari 643 kasus cacar monyet di belasan negara di mana virus itu bukan endemik. (Foto: 123RF/winnond)

Ukuran:
14
Audio:

WABAH cacar monyet terus berkembang di negara-negara tempat virus itu biasanya tidak ditemukan. Hal ini membuat pejabat kesehatan global waspada. Sekarang ada lebih dari 643 kasus cacar monyet di belasan negara saat virus itu bukan endemik.

"Kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba di banyak negara pada saat yang sama menunjukkan bahwa mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi belakangan ini," ujar Director General World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu (1/2).

Baca Juga:

Ketahui Penyakit Hernia Pada Perempuan

virus
Tindakan segera dari negara-negara diperlukan untuk mengendalikan penyebaran lebih lanjut. (Foto: WHO)

Virus tersebut sebenarnya bukanlah virus baru atau bahkan telah beredar selama puluhan tahun di beberapa wilayah, termasuk sebagian Afrika Barat dan Tengah. Dalam penelitian awal yang diunggah pekan ini, para ilmuwan di Institut Biologi Evolusioner di Universitas Edinburgh, Inggris menggambarkan bagaimana pola genetik yang mereka lihat menunjukkan bahwa telah terjadi penularan berkelanjutan dari manusia ke manusia setidaknya sejak 2017.

Dalam penelitian itu, urutan genetik menunjukkan bahwa kasus cacar monyet pertama pada tahun 2022 tampaknya diturunkan dari wabah yang mengakibatkan kasus di Singapura, Israel, Nigeria, dan Inggris dari 2017 hingga 2019.

Telah berlangsung lama


Ahli biologi evolusioner dan profesor di University of Arizona AS Michael Worobey mengatakan bahwa wabah ini telah berlangsung lama, secara lokal, seperti ketika virus itu endemik. Hal itu berarti, dunia telah gagal melindungi mereka yang berada di daerah terbatas sumber daya di mana telah menjadi endemik dan mengendalikannya dari sumbernya sebelum menyebar secara global.

"Ini benar-benar kisah dua wabah. Kita perlu benar-benar mengalihkan perhatian kita ke tempat penyebarannya ... dan mulai peduli tentang populasi itu sama seperti kita peduli tentang apa yang terjadi di semua negara lain di seluruh dunia ini," kata Worobey seperti diberitakan CNN (2/6).

Sementara, Ahli epidemiologi Anne Rimoin telah mempelajari cacar monyet selama sekitar dua dekade. Bahkan telah lama memperingatkan bahwa penyebarannya di tempat-tempat seperti Republik Demokratik Kongo dapat memiliki implikasi kesehatan global yang lebih luas.

"Jika cacar monyet menjadi berkembang di reservoir satwa liar di luar Afrika, kemunduran kesehatan masyarakat akan sulit untuk dibalik," kata profesor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health, AS. Dia telah memperingatkan dalam artikel diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences pada 2010.

Wabah cacar monyet terbaru terbukti sulit diprediksi sebagian karena Rimoin belum dapat sepenuhnya melacak asal-usulnya. Dia menambahkan bahwa dari hasil peneltian profesor ini tidak tahu berapa lama telah menyebar. Namun bisa saja menyebar diam-diam untuk sementara waktu.

"Sepertinya kami sekarang memutuskan untuk menonton serial baru, tapi kami tidak tahu persis di episode mana kami mulai menonton. Maksud saya, apakah kami di episode dua, atau kami di episode empat, atau kami di episode 10? Dan ada berapa episode dalam serial ini? Kami tidak tahu," dia menganalogikannya.

"Kami tahu cukup banyak tentang virus ini, tetapi kami tidak tahu segalanya tentang virus ini. Kita harus mempelajari ini dengan sangat hati-hati," katanya.

Baca Juga:

Saat atau Sehabis Makan, Kapan Waktu Tepat Minum Air?

virus
Virus tersebut sebenarnya bukanlah virus baru dan telah beredar selama puluhan tahun di beberapa wilayah. (Foto: CDC)

Masih terlalu dini


Pejabat WHO mengatakan risiko kesehatan masyarakat global pada tingkat sedang. "Risiko kesehatan masyarakat bisa menjadi tinggi jika virus ini memanfaatkan kesempatan untuk memantapkan dirinya sebagai patogen manusia dan menyebar ke kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah seperti anak kecil dan orang yang mengalami gangguan kekebalan," menurut penilaian risiko WHO yang dikeluarkan pada Minggu (29/5).

"Tindakan segera dari negara-negara diperlukan untuk mengendalikan penyebaran lebih lanjut di antara kelompok-kelompok yang berisiko, mencegah penyebaran ke populasi umum dan mencegah pembentukan cacar monyet sebagai kondisi klinis dan masalah kesehatan masyarakat di negara-negara non-endemik saat ini," mereka menambahkan.

Dalam jumpa pers pekan lalu, seorang pejabat di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan apakah e virus bisa menjadi endemik di Amerika Serikat, tetapi para ahli tetap berharap hal itu tidak akan terjadi.

"Saya pikir kami berada di hari-hari awal penyelidikan kami," kata wakil direktur Divisi Patogen dan Patologi Konsekuensi Tinggi CDC Dr Jennifer McQuiston.

McQuiston menunjukkan bahwa virus tidak menjadi endemik setelah wabah cacar monyet terakhir di Amerika Serikat, pada tahun 2003, ketika anjing padang rumput peliharaan menyebabkan lusinan orang yang terinfeksi di berbagai negara bagian. "Kami berharap kami juga dapat mengatasi hal ini," ujarnya. (aru)

Baca Juga:

Kampanye #SehangatHarapanIbu Siap Dukung Program Bayi Tabung

#Kesehatan #Cacar Monyet
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan