Wayang Kertas, Dolanan Asli Anak-Anak Yogyakarta
Suradi, perajin mainan anak di Yogyakarta (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Budaya - Zaman dahulu, panggung wayang semalam suntuk lazim diadakan. Bahkan, kreasi seni panggung ini tidak hanya ada pada saat-saat tertentu saja.
Wayang pada masa itu merupakan media pendidikan, hiburan, dan dakwah keagamaan. Karena itulah, wayang menjadi sangat dekat dengan masyarakat. Kondisi itu membuat anak-anak yang pada akhirnya ikut memainkan wayang, dengan bahan wayang yang berbeda.
Namun berbeda dengan masa kini, wayang hanya ada pada saat-saat tertentu saja. Kalau pun yang digelar rutin, ini hanya ada di kawasan Keraton Yogyakarta. Wajar bila anak-anak saat ini tidak lagi akrab dengan mainan wayang.
Wayang yang dijadikan mainan pada masa lalu adalah wayang berbahan kertas. Wayang dirancang khusus untuk mainan anak-anak. Pada era sebelum maraknya teknologi, hampir di tiap gang perumahan anak-anak di Yogyakarta semuanya sibuk memainkan dolanan ini.

"Dulu wayangan gini anak-anak seneng. Hampir tiap dusun anak-anaknya megang wayangan kertas, ya buat dolanan," kata Suradi, perajin wayang kertas di Kampung Pandes, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, saat berbincang dengan merahputih.com, baru-baru ini.
Suradi menyatakan bahwa dolanan wayang kertas asli tradisi Yogyakarta. "Dulu kan pentas wayang di sini untuk dakwah agama. Anak-anak seneng nonton, ikut rame-rame. Nah, anak itu seneng niru, makanya mereka seneng mainan wayang, ngikutin ceritanya," kata perajin yang telah membuat berbagai tokoh wayang dalam dolanan wayang kertas ini. (fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Peringatan Hari Wayang, Fadli Zon: Ekosistem Kebudayaan Harus Jalan
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Dalang Kondang Anom Suroto Tutup Usia Karena Sakit Jantung, Pemakaman di Klaten Pukul 16.00
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh