Wawancara Khusus dengan Mantan Teroris: Jadi Teroris karena Faktor Lingkungan

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 27 Mei 2017
Wawancara Khusus dengan Mantan Teroris: Jadi Teroris karena Faktor Lingkungan
Penangkapan teroris di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (11/4). (Antara Foto)

"Orang lemah lembut bisa jadi kejam, ganas," kata-kata itu terlontar dari mantan teroris sekaligus adik kandung Amrozi dan Ali Imron, Ali Fauzi saat mendeskripsikan bagaimana 'orang biasa' berhasil didoktrinasi tentang pemikiran radikal oleh para pelaku teror.

Kepala Instruktur Perakitan Bom Jama’ah Islamiyah (JI) itu mengaku tak ada akar tunggal yang membuat 'orang biasa' bertransformasi menjadi seorang teroris. Banyak faktor yang menyebabkan orang kehilangan akal sehat.

"Tidak ada single faktor orang jadi teroris," kata Ali dengan Angga Yudha dari Merahputih.com, Jumat (7/4).

Ketika itu, kata Ali, 90 persen dari orang yang berhasil direkrutnya bergabung ke dalam kelompok teroris dikarenakan faktor pertemanan dan hubungan kekeluargaan.

"Dan sisanya dilatarbelakangi faktor ekonomi sehingga putus asa dan termakan janji 'surga'," kata Ali.

Sejak tahun 1991 hingga 2007, pria berjenggot tipis itu masuk di dalam lembah hitam paham radikal. Setelah tersadar memilih jalur yang salah, kini Ali memimpin rekan-rekannya meluruskan para pelaku teror yang belum dan atau sudah tertangkap. Baik yang masih berkeliaran di tengah masyarakat maupun mendekam di balik sel isolasi lapas Nusa Kambangan serta lapas lainnya.

Untuk meluruskan para pelaku, ucap Ali, tak bisa digunakan metode tunggal, banyak aspek dan metodologi. Pelaku teror, yang sudah terpapar paham radikal hanya terpikirkan bagaimana melakukan tindakan ekstrimisme.

"Sudah jadi penyakit. Ingin selalu mengebom, merusak dan membunuh," ucap Ali.

Baca tulisan berikutnya wawancara dengan mantan teroris di: Tawaran Uang Ratusan Juta dan Ancaman Lewat SMS

#Teroris Lamongan #Ali Fauzi #Ali Imron #Bom Kuningan #Jamaah Islamiyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan