Kesehatan

Waspada Kanker Tulang Pada Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Juli 2023
Waspada Kanker Tulang Pada Anak

Kanker tulang dapat membuat tulang berubah bentuk, rapuh, dan mudah patah. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TULANG berperan penting dalam pembentukan struktur tubuh. Tulang juga melindungi organ penting seperti paru-paru, jantung, dan otak.

Selain itu, tulang membantu tubuh untuk bergerak, membuat sel darah, serta sebagai tempat penyimpanan mineral seperti kalsium. Oleh sebab itu, kesehatan tulang perlu dijaga dengan baik.

Melansir laman Healthline, terdapat beragam gangguan yang bisa terjadi pada tulang. Salah satunya kanker tulang.

Kanker jenis ini dapat terjadi pada usia dewasa dan anak-anak. Kanker ini dapat membuat tulang berubah bentuk, rapuh, dan mudah patah.

Kanker tulang merupakan tumor pada tulang yang bersifat ganas. Kanker tulang yang terjadi pada anak bisa berkembang di tulang bagian tubuh mana saja.

Ferdiansyah, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) mengatakan, masyarakat masih awam dengan penyakit ini.

Upaya deteksi dini juga masih minim. Kebanyakan kanker tulang pada anak terjadi di tungkai dan lengan.

Baca juga:

Kisah Aldo, Anak SD yang Harus Jalani Operasi Kanker Tulang

kanker tulang
Osteosarcoma umumnya menyerang tulang-tulang berukuran besar dan panjang yang pertumbuhannya cepat seperti tulang lengan, lutut, dan tungkai. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Kanker tulang pada anak adalah penyakit yang berbahaya karena dapat merusak jaringan tulang yang sehat secara permanen.

Selain itu, kanker juga dapat menyebar dari satu bagian tulang ke bagian tulang lain atau organ lainnya. Biasanya ini terjadi pada anak rentang usia 5-14 tahun.

Terdapat dua jenis kanker tulang yang paling sering terjadi pada anak, yaitu osteosarcoma dan sarkoma ewing.

Osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang paling sering terjadi pada anak, terutama remaja. Osteosarcoma umumnya menyerang tulang-tulang berukuran besar dan panjang yang pertumbuhannya cepat seperti tulang lengan, lutut, dan tungkai.

Jika tidak segera diobati, kanker tulang jenis ini bisa menyebar ke tulang lain atau ke organ tertentu seperti paru-paru. Beberapa gejala yang muncul adalah:

- Pembengkakan dan kemerahan di tulang yang terkena tumor.

- Nyeri tulang atau sendi, terutama setelah beraktivitas atau di malam hari.

- Mudah mengalami cedera atau patah tulang.

- Benjolan yang keras pada kulit.

- Gerakan menjadi terbatas jika tumor berada di sendi.

- Susah berjalan atau pincang jika benjolan berada di area kaki atau tungkai.

Sedangkan Sarkoma Ewing adalah jenis kanker tulang yang lebih jarang terjadi. Biasanya Sarkoma Ewing menyerang anak-anak yang hendak memasuki masa remaja. Kanker jenis ini juga lebih banyak menyerang anak laki-laki daripada perempuan.

Kanker ini kerap terjadi di tulang panggul, dada dan rusuk, dan tungkai atau kaki. Terkadang sarkoma Ewing juga bisa menyerang tulang bagian lengan, tangan, tengkorak, dan tulang belakang.

Baca juga:

Mengelola Kelangsungan Hidup Penyintas Kanker Anak

kanker tulang
Kanker tulang sarkoma ewing dapat berkembang di jaringan lunak yang mengakibatkan kelumpuhan. (Foto: Freepik/Mego Studio)

Selain di tulang, jenis kanker ini juga dapat berkembang pada jaringan lunak di sekitar tulang. Beberapa gejalanya adalah:

- Nyeri dan bengkak pada tulang yang terkena kanker. Gejala ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

- Nyeri tulang yang memburuk di malam hari atau saat melakukan aktivitas fisik.

- Munculnya benjolan di kulit yang terasa nyeri dan hangat ketika disentuh.

- Sering merasa kelelahan.

- Sering demam.

- Kehilangan berat badan.

- Kesulitan berjalan.

Penyebab kedua kanker tulang ini belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, sarkoma Ewing diketahui tidak terkait dengan paparan radiasi, senyawa kimia, atau faktor lingkungan lain.

Sedangkan kanker tulang osteosarcoma dikatakan lebih berisiko terjadi pada anak-anak yang pernah menjalani terapi radiasi atau paparan radiasi kuat.

Untuk mengobati penyakit kanker tulang pada anak, sering kali dibutuhkan tindakan operasi, kemoterapi, dan radioterapi.

Apa pun jenisnya, kanker tulang pada anak adalah kondisi yang perlu segera diperiksakan ke dokter. Jangan dilakukan pemijatan atau urut pada area yang sakit. (dgs)

Baca juga:

Merayakan Hari Kanker Anak Sedunia Bersama Keluarga Kurang Mampu

#Kesehatan #Kesehatan Tulang #Waspada Kanker
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan