Waspada, Daftar Kecamatan di Jakarta Rawan Krisis Air saat Kemarau


Dokumentasi - Warga RT 02 RW 03 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, menerima distribusi bantuan air bersih dari PT Aetra, Rabu (23/10/2019). ANTARA/Andi Firdaus/am.
MerahPutih.com - Sejumlah daerah di Jakarta harus waspada dengan fenomena krisis air atau kekeringan yang terjadi ketika musim kemarau tiba.
Merujuk data yang pernah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 2019, ada 15 kecamatan di Jakarta rawan krisis air.
Kecamatan rawan kekeringan di wilayah Jakarta Pusat yaitu Kecamatan Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang.
Baca Juga:
Ingat! Tilang Ganjil Genap di Jakarta Sudah Berlaku
Di wilayah Jakarta Utara yaitu Kecamatan Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, serta Penjaringan. Jakarta Selatan Kecamatan Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi.
Kecamatan rawan kekeringan di Jakarta Timur yaitu Kecamatan Makasar, Pulogadung, Cipayung.
Selain wilayah tersebut, ada sejumlah kecamatan yang rawan mengalami krisis air karena daerahnya belum terlayani jaringan perpipaan air bersih.
Antara lain Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu dan sebagian wilayah Kecamatan Cilandak. Semua masuk di wilayah Jakarta Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat untuk irit atau hemat dalam menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, Indonesia khususnya Jakarta sudah memasuki musim kemarau.
Baca Juga:
PSI Tidak Setuju Pengunaan Nama Jakarta International Stadium
Pelaksana Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyampaikan, dampak musim kemarau bahkan menjadi pertimbangan Pemprov DKI membentuk Satgas Air Bersih pada bulan September 2019 untuk memastikan pasokan air bersih tersedia bagi warga.
Isnawa mengatakan, merujuk prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 yang dirilis oleh BMKG, rata-rata wilayah DKI Jakarta sudah memasuki awal musim kemarau pada bulan April 2022.
Namun, untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan akan memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni 2022.
Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan para wali kota, bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan dan bagi wilayah yang belum terlayani jaringan air bersih.
BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PAM Jaya agar stok kebutuhan air bersih dapat tercukupi.
"Meminta PD PAM Jaya menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan," kata Isnawa saat dikonfirmasi awak media, Rabu (11/5).
BMKG, kata Isnawa, juga memperkirakan sifat hujan akan berada pada kondisi "atas normal" yakni curah hujan musim kemarau lebih tinggi dari rerata klimatologis. Sedangkan puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli - September 2022. (Asp)
Baca Juga:
Konsumsi Rumah Tangga Menguat, Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,63 Persen Triwulan 1
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Akhirnya Merdeka dari Krisis Air, Warga Semper Timur Cilincing Kini Bisa Nikmati Air Berkualitas

Prakiraan Cuaca Indonesia 10–14 Agustus 2025: Hujan Masih Mengintai di Tengah Musim Kemarau

Puncak Kemarau, Satuan Tugas Desk Penanganan Karhutla Siaga Hingga Agustus

Alasan Suhu di Bali Terasa Kering dan Dingin Sampai Agustus 2025

Curah Hujan Tinggi Sampai 200 Milimeter Berpotensi Terjadi di Tengah Musim Kemarau Ini

Gubernur Pramono Anung Pastikan Kesiapan Menghadapi Musim Kemarau yang Mundur dan Lebih Pendek

Hari Ini Jakarta Diguyur Hujan Deras Meski Memasuki Musim Kemarau

BPBD DKI Jakarta Perkuat Mitigasi Bencana dan Koordinasi Wilayah Jelang Musim Kemarau

Peralihan Musim Jabodetabek Masih Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau

Fakta Musim Kemarau 2025, Diperkirakan Terjadi Pada Juni hingga Agustus
