Wasit Dipukul di PON, DPR Sebut Sepak Bola Indonesia Tak Baik-Baik Saja


Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. (Foto: dok. media DPR)
MerahPutih.com - Insiden penganiyaan terhadap wasit sepak bola di laga perempat final Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng), menuai polemik.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, insiden ini menjadi bukti jika ekosistem sepak bola tidak sedang baik-baik saja. Bagi Huda, belum ada perbaikan signifikan terkait kualitas kompetisi termasuk kualitas pemain dan perangkat pertandingan.
"Percuma timnas kita melambung tinggi jika hal itu dibangun di atas pondasi yang keropos. Sebab sudah pasti bangunan timnas kita akan mudah roboh, jika sedikit saja terkena guncangan," kata Huda kepada wartawan dikutip Selasa (17/9).
Dia mendesak adanya investigasi dalam kasus penganiyaan di laga Aceh melawan Sulteng itu. Investigasi, kata Huda, juga dilakukan terkait kepemimpinan wasit di laga Aceh vs Sulteng.
"Investigasi ini tidak hanya seputar pemukulan oleh pemain Sulteng kepada wasit tetapi juga bisa mengungkap fakta dan motif kenapa pemukulan sampai terjadi," jelas Huda.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Atlet Muaythai di PON Aceh Diminta Pakai Hijab
Menurut Huda, pemicu adanya pemukulan itu wajib diungkap ke publik.
"Kalau kita perhatikan sebelum insiden pemukulan, pemain Sulteng juga tampak kesal dengan beberapa keputusan wasit yang tampak berat sebelah," lanjutnya.
Politisi Fraksi PKB ini yakin PON XXI kali ini banyak sekali kekurangan. Mulai dari ketidaksiapan infrastruktur, seperti venue pertandingan, akses ke venue, hingga ketersediaan konsumsi untuk atlet.
Situasi bertambah berat saat kualitas pertandingan juga disinyalir tidak mencerminkan sportivitas untuk menghasilkan bibit atlet untuk ajang multievent di level regional maupun internasional.
“Hal ini harus menjadi catatan khusus bagi Kemenpora agar tidak terulang pada gelaran-gelaran PON selanjutnya," tutup Huda.
Baca juga:
Cetak Sejarah Raih Perak PON, Sepak Bola Putri DKI Tuai Apresiasi
Sekadar informasi, pertandingan antara tuan rumah Aceh vs Sulawesi Tengah pada perempat final sepak bola putra PON 2024 di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9) awalnya berlangsung seperti biasa.
Sulteng berhasil unggul 1-0 atas Aceh pada menit ke-24. Aceh sebagai tuan rumah langsung mengejar ketertinggalan.
Namun, sejumlah keputusan kontroversial wasit Eko Agus Sugiharto membuat situasi pertandingan menjadi tidak kondusif.
Baca juga:
Sanksi Terberat PSSI Ancam Wasit yang Dipukul Pemain di Laga PON
Dalam laga ini wasit mengeluarkan tiga kartu merah untuk pemain Sulteng, termasuk untuk Rizki Saputra yang memukul wasit Eko Agus Sugih Harto di bagian rahang hingga terpakar saat dia kecewa wasit memberikan penalti untuk Aceh.
Pertandingan Aceh vs Sulteng berakhir 1-1 di babak kedua, tapi Sulteng menolak melanjutkan pertandingan extra time dan dinyatakan kalah WO. Aceh lolos ke semifinal PON 2024. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gaji DPR RI 2025 Usai Pemangkasan: Berapa Take Home Pay-nya Sekarang?

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima

DPR Soroti Ketergantungan Impor Minyak dan Pangan, Pemerintah Diminta Segera Panggil Produsen untuk Pastikan Komitmen Ketersediaan dan Harga yang Terjangkau

Legislator Tekankan Tiga Prioritas Utama dalam Pendidikan Nasional: Kesejahteraan Guru, Akses Merata, dan Sarana Prasarana Memadai

Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR

DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih

Didepak PSG, Gianluigi Donnarumma Hormati Keputusan Luis Enrique

RUU Perampasan Aset Masih Usulan Pemerintah, DPR Pertimbangkan untuk Ambil Alih

DPR Buka Peluang Ambil Alih Inisiatif RUU Perampasan Aset dari Pemerintah

Stok Melimpah Namun Harga Melambung Jadi Pertanda Masalah Serius, Pemerintah Diminta Waspadai Spekulasi dan Kartel Beras
