Warga Isoma di Rumah Diminta Pindah Ke Tempat Isolasi Terkendali


Wisma Atlet. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta mengakui masih ada warga yang terpapar COVID-19 memilih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing meskipun ketersediaan tempat isolasi terkendali corona mencukupi.
Dengan terjadinya penurunan pasien COVID-19 di tempat isolasi terkendali, Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria meminta kepada warga yang isoman untuk bersedian dirawat di isolasi terkendali. Sehingga mereka dapat terkontrol dari segi perawatan dan obat-obatan.
Baca Juga:
Tips agar Isoman Sukses Mengalahkan Covid-19
Mengingat juga ada sejumlah warga beberapa waktu lalu meninggal dunia ketika menjalani isoman di rumah. Hal ini yang dikhawatirkan Pemerintah Provinsi DKI.
"Masyarakat yang isoman di rumah masing-masing lebih baik isoman di tempat-tempat terpusat yang sudah disediakan supaya lebih mudah pengawasannya dan kontrolnya," paparnya.
Riza mengungkapkan, kebanyakan pasien COVID-19 memilih untuk isoman di rumah karena dapat perhatian khusus oleh keluarga, sedangkan jika di rawat di rumah sakit atau di teman isolasi terkendali pasien tak bisa didampingi oleh siapapun.

Terlebih mereka yang kekeh isoman di rumah, mengklaim mempunyai ruangan yang memadai dan luas ketika menjalani penyembuhan virus corona.
Hal ini lah yang menjadi perhatian warga yang terjangkit COVID-19. Untuk menghindari korban meninggal bertambah saat isoman dan menjadi klaster keluarga disarankan dirawat di tempat isolasi terkendali.
"Kita pahami tapi kami minta maayatakat kalau bisa isoman di tempat isoman yang terpusat," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
DPR Didesak Terbitkan Surat Pembatalan Rencana Isoman di Hotel Berbintang
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Rekayasa Lalin di TB Simatupang Bantu Urai Kemacetan, Pramono Sebut Perpanjang Diputuskan Besok

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

F-PKS DPRD DKI Minta Transjakarta Perluas Rute Mikrotrans

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo

Pemprov DKI Diminta Antisipasi Kebutuhan Pangan Jelang Nataru

Naik Transportasi Publik Jakarta pada 17-19 September Dikenai Tarif Rp 1

Sepanjang Agustus 2025, 4 Juta Lebih Warga Naik MRT Jakarta

Pramono Bantah Istrinya Punya Jabatan dan Terima Gaji dari Pemprov DKI
