Warga di Pelosok Jabar Masih Ada yang Kesulitan Air Bersih


Ilustrasi air bersih. Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Masyarakat di pelosok Jawa Barat masih ada yang kesulitan mengakses air bersih. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pedesaan diharapkan bisa mengatasi kesulitan tersebut.
SPAM merupakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sedang digalangkan oleh Pemerintah Pusat dan diteruskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Kota.
Baca Juga
Kekeringan Makin Parah, Bantuan Air Bersih di Gunung Kidul Naik 50 Persen
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ichsan mengatakan, program SPAM Pedesaan ini dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat khususnya yang tinggal di plosok dalam memperoleh Air Minum yang bersih.
"SPAM Pedesaan ini dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat yang tinggal di daerah plosok dalam memperoleh Air Minum yang bersih," ucapnya usai meninjau SPAM Air di Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Selasa (5/10).

Menurutnya, bantuan ini lebih mengutamakan kepada pendistribusian air ke masyarakat dimana sebelumnya masyarakat melakukan pengambilan secara mandiri melalui selang-selang kecil dari sumber mata air sehingga air yang tertampung di setiap rumah tidak merata.
"Setelah adanya instalasi Water meter pendistribusian di wilayah ini lebih berkeadilan dan merata ke setiap rumah," ujarnya.
"Jadi setiap rumah itu mendapatkan akses air kurang lebih perkubiknya itu 1500, sedangkan rata-rata penggunaan air di wilayah ini sektira 10 kubik perbulan, sehingga masyarakat mengeluarkan biaya untuk pembelian air itu 15000." lanjutnya.
Menurut informasi yang diberikan oleh Disperkim bahwa sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah Desa Nagarawangi.
"Sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah ini untuk mengcover 2 RW sedangkan di Desa ini sendiri jumlah RWnya ada 7 sehingga masih membutuhkan water meter untuk 5 RW lagi," Ucap Anggota F-PKS DPRD Provinsi Jawa Barat.
Dirinya juga menyebut jika program pendampingan Pamsimas ini akan berakhir di tahun 2021, sehingga kami akan mendorong kepada pihak terkait untuk bisa mengadakan lagi program seperti ini guna mencegah peningkatan angka stunting di Jawa Barat. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
DPRD Jabar Segera Kirim Nama Calon Penjabat Gubernur ke Kemendagri

DPRD Usulkan Pemberhentian Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul sebagai Gubernur dan Wagub Jabar
