Warga di Pelosok Jabar Masih Ada yang Kesulitan Air Bersih

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 05 Oktober 2021
Warga di Pelosok Jabar Masih Ada yang Kesulitan Air Bersih

Ilustrasi air bersih. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Masyarakat di pelosok Jawa Barat masih ada yang kesulitan mengakses air bersih. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pedesaan diharapkan bisa mengatasi kesulitan tersebut.

SPAM merupakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sedang digalangkan oleh Pemerintah Pusat dan diteruskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Kota.

Baca Juga

Kekeringan Makin Parah, Bantuan Air Bersih di Gunung Kidul Naik 50 Persen

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ichsan mengatakan, program SPAM Pedesaan ini dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat khususnya yang tinggal di plosok dalam memperoleh Air Minum yang bersih.

"SPAM Pedesaan ini dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat yang tinggal di daerah plosok dalam memperoleh Air Minum yang bersih," ucapnya usai meninjau SPAM Air di Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Selasa (5/10).

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ichsan, meninjau SPAM di Kabupaten Sumedang. (Dok. DPRD Jabar)
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ichsan, meninjau SPAM di Kabupaten Sumedang. (Dok. DPRD Jabar)

Menurutnya, bantuan ini lebih mengutamakan kepada pendistribusian air ke masyarakat dimana sebelumnya masyarakat melakukan pengambilan secara mandiri melalui selang-selang kecil dari sumber mata air sehingga air yang tertampung di setiap rumah tidak merata.

"Setelah adanya instalasi Water meter pendistribusian di wilayah ini lebih berkeadilan dan merata ke setiap rumah," ujarnya.

"Jadi setiap rumah itu mendapatkan akses air kurang lebih perkubiknya itu 1500, sedangkan rata-rata penggunaan air di wilayah ini sektira 10 kubik perbulan, sehingga masyarakat mengeluarkan biaya untuk pembelian air itu 15000." lanjutnya.

Menurut informasi yang diberikan oleh Disperkim bahwa sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah Desa Nagarawangi.

"Sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah ini untuk mengcover 2 RW sedangkan di Desa ini sendiri jumlah RWnya ada 7 sehingga masih membutuhkan water meter untuk 5 RW lagi," Ucap Anggota F-PKS DPRD Provinsi Jawa Barat.

Dirinya juga menyebut jika program pendampingan Pamsimas ini akan berakhir di tahun 2021, sehingga kami akan mendorong kepada pihak terkait untuk bisa mengadakan lagi program seperti ini guna mencegah peningkatan angka stunting di Jawa Barat. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga

Yuk, Mulai Bijak Menggunakan Air Bersih

#DPRD Jabar
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
DPRD Jabar Segera Kirim Nama Calon Penjabat Gubernur ke Kemendagri
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) segera mengirimkan nama calon Pj Gubernur Jabar kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Andika Pratama - Selasa, 01 Agustus 2023
DPRD Jabar Segera Kirim Nama Calon Penjabat Gubernur ke Kemendagri
Indonesia
DPRD Usulkan Pemberhentian Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul sebagai Gubernur dan Wagub Jabar
Seperti diketahui, masa jabatan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai orang nomor satu dan dua di Bumi Pasundan akan berakhir pada tanggal 5 September 2023.
Andika Pratama - Selasa, 01 Agustus 2023
DPRD Usulkan Pemberhentian Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul sebagai Gubernur dan Wagub Jabar
Bagikan