Warga Depok Ini Tetap Nyoblos meski Menolak Pilkada Digelar saat Pandemi
 Zulfikar Sy - Rabu, 09 Desember 2020
Zulfikar Sy - Rabu, 09 Desember 2020 
                Foto ilustrasi - warga memasukan surat suara ke kotak. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
MerahPutih.com - Farhan, 45, tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS) meski tak sepakat dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 saat pandemi COVID-19.
Dia tetap memakai hak suaranya untuk memilih calon wali kota dan wakil wali kota Depok, Jawa Barat.
"Saya sebenarnya kurang setuju, utamakan kesehatan dulu, prioritas penyembuhan pasien COVID-19," kata Farhan di TPS 48, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Rabu (9/12).
Baca Juga:
Farhan mengaku khawatir penyelenggaraan Pilkada akan membuat angka penularan COVID-19 di Depok kembali melonjak.
Namun, ia mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah tetap melanjutkan tahapan pilkada.
 
Meski kecewa, Farhan merasa terpanggil untuk tetap datang mencoblos. Dia meyakini TPS tidak menjadi klaster penularan COVID-19.
Hal itu juga didukung dengan ketatnya penegakan protokol kesehatan (prokes) di TPS. Selain itu, masyakarat sudah sadar pentingnya menerapkan 3M, mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Protokol kesehatan di TPS sudah cukup mengikuti yang diatur oleh pemerintah. Kesadaran warga juga cukup tinggi," tutup dia. (Pon)
Baca Juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
 
                      Cabup Pilkada Boven Digul Nomor Urut 3 Diganti, Coblos Ulang 6 Agustus Anggaran Rp 21,2 M
 
                      KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri
 
                      Biar Patuh UU, Komisi II DPR Tawarkan Opsi Pelantikan Pilkada Non-Sengketa MK Tetap Februari
 
                      MK Sesuaikan Panel Hakim Sengketa Pilkada Karena Anwar Usman Sakit, Janji Sesuai Tenggat Waktu
 
                      Tunggu Putusan MK, Pelantikan Kepala Daerah Diundur Serempak ke Maret
 
                      MK Janji Ambil Sikap Jika Ada Yang Ingin Pengaruhi Putusan
 
                      28 Petugas KPPS Meninggal Akibat Kelelahan Sepanjang Pilkada 2024
 
                      Kantongi Bukti Parcok Cawe-cawe di Pilkada 2024, PDIP Siap Buka-bukaan di MK
 
                      Forum Mahasiswa Solo Serukan Kondusif Pasca Pilkada Serentak 2024
 
                      




