Warga Arab Saudi Kian Tertarik Pelajari Bahasa Indonesia


Bendera dan bahasa Indonesia.(Foto: Ist)
MerahPutih.Com - Warga Arab Saudi yang berasal dari kota Jeddah dan sekitarnya kian tertarik mempelajari Bahasa Indonesia. Banyak dari mereka yang secara intens mengikuti program kursus Bahasa Indonesia bagi penutur asing yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah.
Untuk menangggapi minat warga Saudi itu, KJRI Jeddah kembali mengadakan Program Kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) gelombang II untuk 2018 yang dibuka secara resmi oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin.
"Biasanya BIPA hanya diselenggarakan sekali dalam setahun selama tiga bulan. Tapi tahun ini kami tambah menjadi dua kali karena banyaknya permintaan masyarakat di sini yang ingin belajar bahasa Indonesia," ujar Konjen Herry dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (18/10).
Jumlah pendaftar yang berminat mengikuti program BIPA dari tahun ke tahun kian meningkat. Program itu sebelumnya diadakan sekali dalam setahun. Beberapa peserta kursus mengaku ingin belajar bahasa Indonesia karena bekerja pada muassasah yang melayani jemaah haji dan umrah.

Beberapa peserta lain mengaku perlu menguasai bahasa Indonesia karena melayani peziarah asal Indonesia di konter-konter imigrasi dan keamanan di bandara, dan sebagian peserta lainnya karena bekerja di sejumlah perusahan importir dan perusahaan yang memasarkan produk Indonesia di Arab Saudi.
Pembukaan Program Kursus BIPA gelombang II diikuti sebanyak 62 peserta berlangsung di Lobi Utama KJRI Jeddah. Peserta terdiri dari 50 orang warga Saudi, delapan warga Yaman, satu warga Yordania, satu warga Amerika Serikat, satu warga Mauritania dan satu warga Pakistan.
Pengajar BIPA gelombang II didatangkan dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai hasil upaya kerja sama yang dirintis KJRI Jeddah dengan perguruan tinggi di ibu kota Jawa Tengah tersebut. Program kursus BIPA gelombang II diagendakan akan berlangsung hingga Desember 2018.
Konjen Hery sebagaimana dilansir Antara menyampaikan kepada para peserta kursus bahwa program kursus BIPA merupakan wujud dukungan Pemerintah Indonesia terhadap visi 2030 Pemerintah Arab Saudi, yang salah satunya adalah pengembangan sektor pariwisata sebagai bagian dari kebijakan diversifikasi ekonomi.
Hal itu juga sejalan dengan penetapan Madinah sebagai "Ibu Kota Wisata Islam" dalam pertemuan menteri parisiwata negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada 2015 di Niamey, Nigeria.
Mohamad Hery Saripudin menambahkan, jumlah jemaah haji dan umrah Indonesia mencapai lebih dari 1,2 juta orang dengan tujuan utama di tiga kota, yakni Jeddah, Mekkah dan Madinah.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Bupati Bekasi Hamil Trimester Awal Saat Serahkan Diri, KPK: Kalau Ngeluh Prosesnya Sama
Bagikan
Berita Terkait
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel

Pejabat Diingatkan Etika Berbahasa dan Gunakan Diksi yang Tepat Penting untuk Menjaga Persatuan Bangsa

Mendag RI Bujuk Arab Saudi untuk Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Ada 'Pengkhianatan' di Manchester United, Bruno Fernandes Diam-diam Negosiasi dengan Al-Ittihad

10 Pemain Al-Nassr Tumbangkan Al-Ittihad di Semifinal Piala Super Arab Saudi, Aksi Heroik Joao Felix Gemparkan Publik

Klub Arab Saudi Pantau Robert Lewandowski, Barcelona Belum Siap Lepas

[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi
![[HOAKS atau FAKTA]: Disebut Raja Salman sebagai Negara Paling Munafik di Dunia, Indonesia Tak Punya Harga Diri Lagi](https://img.merahputih.com/media/91/5c/4b/915c4bd39abd7c35c99f57b1f8055fb4_182x135.jpeg)
Sosok ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Al Waleed yang Tutup Usia Setelah Koma 20 Tahun

Vinicius Junior Kembali Didekati Klub Arab Saudi, Pecahkan Rekor Transfer Dunia Rp 6,6 Triliun

Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
