Wapres Tegaskan Penanganan Banjir Harus Terintegrasi Hulu dan Hilir, Tak Bisa Sendiri-Sendiri
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa (16/2/2021). (Asdep KIP Setwapres)
Merahputih.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan penanganan bencana banjir sejumlah daerah di Indonesia harus dilakukan secara terintegrasi antara hulu dan hilirnya. Ma’ruf menilai bencana banjir di sejumlah wilayah Indonesia akan terus berulang terjadi jika penyebab utamanya tidak segera dibereskan.
Terlebih lagi, pembangunan infrastruktur untuk mengatasi banjir tidak murah, khususnya dengan kondisi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemik COVID-19.
Baca Juga
Keluar Izin Vaksin Lansia, Wapres Tunggu Rekomendasi Dokter Kepresidenan
"Jadi dengan dana yang terbatas, pendekatan yang digunakan harus terintegrasi antara hulu dan hilir; tidak bisa itu jalan sendiri-sendiri," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/2).
Ma’ruf merasa prihatin dengan bencana alam banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia. Ma'ruf juga telah meminta berbagai kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait untuk segera membuat perencanaan matang guna memperbaiki berbagai ekosistem yang rusak.
"Perbaikan ekosistem di hulu itu mendesak untuk dilakukan, agar bencana banjir bisa berkurang intensitasnya," ujar Masduki.
Wapres juga telah mendapatkan laporan tentang penyebab bencana banjir dan tanah longsor, yakni akibat tindakan alih fungsi lahan yang terjadi di wilayah hulu.
"Artinya, kalau hanya membangun infrastruktur penampung air saat hujan saja, (maka) itu tidak cukup; (apalagi) jika hutan beralih fungsi menjadi sawah atau perkebunan, dan area pertambangan ilegal masih tetap terjadi," tutur Masduki menjelaskan..
Sebelumnya, dalam kunjungannya kepada korban banjir di Subang, Jawa Barat, Sabtu (13/2), Wapres berharap semua pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah daerah, untuk bersama-sama mengakhiri bencana banjir yang sering terjadi di daerah tersebut.
Baca Juga
Wapres Perintahkan Kapolri Kawal Vaksinasi COVID-19 Sampai Tuntas
Banjir yang terjadi di Subang, sebagaimana dikutip Antara, terjadi karena curah hujan tinggi dan diperburuk dengan kondisi lingkungan dan alam yang rusak di daerah tersebut.
"Mudah-mudahan banjir tahunan di Subang tidak terus berulang-ulang; kalau berulang itu artinya kita tidak cerdas," kata Wapres. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Nyaris 35 Ribu Orang di Kabupaten Bandung Terdampak Banjir, 3 Kecamatan Ini Paling Parah
Data Teranyar Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 846 Jiwa
Percepat Distribusi BBM, Pertamina Diperintahkan Pakai Motor Pasok ke Daerah Terisolir
Menteri Bahlil Janji Evaluasi Perusahaan Tambang Yang Timbulkan Bencana di Sumatera
Menteri Purbaya Sudah Siapkan Dana Tambahan Buat Penangulangan Bencana, BNPB Masih Menghitung
Banjir Rob di Jakarta Utara Makin Tinggi, Capai 40 Centimeter
UMKM Terdampak Bencana di Sumatera Bakal Dibantu, Pemerintah Mulai Lakukan Pendataan
Banyak Bupati 'Kabur' saat Aceh Hadapi Bencana Alam, Gubernur Mualem: Kalau Tak Mampu, Serahkan Jabatan!
Elit Saling Adu Opini soal Bencana Alam Sumatra, Bamsoet: Stop Saling Menyalahkan, Fokus pada Penanganan
2 KRI Dikerahkan ke Aceh Tamiang dan Sibolga, Bawa Logistik dan Layanan Kesehatan