Wapres Sampaikan Dukacita Jatuhnya Sriwijaya Air dan Longsor Sumedang
Pencarian Sriwijaya Air oleh TNI AL. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyampaikan dukacita dan doa bagi keluarga seluruh penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah tersebut. Teriring doa dan dukacita mendalam untuk seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan," kata Wapres Ma’ruf di Jakarta, Minggu (10/1).
Wapres juga menyampaikan belasungkawa atas bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Garut Selatan dan di Sumedang dan berharap arwah para korban jiwa dari musibah tersebut dapat diterima Allah SWT.
Baca Juga:
TNI AU Temukan Tumpahan Minyak Diduga Bahan Bakar Sriwijaya Air Jatuh
"Semoga arwah seluruh korban jiwa dari musibah ini diterima dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah Swt., serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini," katanya.
Wapres mengapresisi kerja TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan seluruh pihak yang terlibat dalam upaya penyelamatan.
"Doa dan semangat saya haturkan juga kepada seluruh tim penyelamat agar diberikan kekuatan, kemudahan, dan keselamatan dalam menjalankan tugasnya sehingga seluruh evakuasi berjalan dengan lancar," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat penumpang Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB. Pesawat tersebut diperkirakan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Data sementara dari Kementerian Perhubungan, kronologis jatuhnya pesawat Sriwijaya Air sebagai berikut :
- Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.
- Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
- Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
- Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan : Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
- Total penumpang Pesawat 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).
Baca Juga:
Terima Ante Mortem dari Keluarga, RS Polri Siap Identifikasi Jenazah Kecelakaan Sriwijaya Air
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Banjir di Jawa Tengah, Kecepatan Kereta Api Dibatasi Hanya 20 Kilometer Per Jam
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah