Wamendag Roro Ajak Pelaku Usaha Jepang Berkolaborasi Hadapi Tantangan Perdagangan Global


Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri dalam agenda pertemuan dengan Japan Indonesia Association (JAPINDA) di Tokyo, Jepang. (foto: dok Kemendag)
MerahPutih.com - Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengajak para pelaku usaha Jepang untuk berkolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan perdagangan global yang ada saat ini.
Roro menjelaskan, Indonesia tetap berkomitmen terhadap sistem perdagangan global yang berbasis aturan. Dalam menyikapi kondisi perdagangan saat ini, Indonesia akan mengedepankan upaya dialog yang konstruktif dengan berbagai pihak.
"Di tingkat nasional, Indonesia tengah berupaya meningkatkan transparansi, memastikan kepastian regulasi, diversifikasi pasar, dan ketahanan pasar domestik. Kami mengundang para pelaku bisnis Jepang untuk bekerja sama dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini,” ujar Roro pada pertemuan dengan Japan Indonesia Association (JAPINDA) di Tokyo, Jepang, Senin (6/9).
Menurut Roro, JAPINDA telah terbukti menjadi mitra penting dalam mendorong perdagangan dan investasi Indonesia.
"Kami sangat menghargai kunjungan delegasi JAPINDA ke Jakarta pada Desember tahun lalu untuk bertemu Presiden RI Prabowo Subianto. Hal ini menunjukkan komitmen kuat untuk kerja sama bilateral sekaligus menjaga stabilitas ekonomi," ungkapnya.
Baca juga:
Perdagangan Indonesia Surplus, Mendag Masih Berharap Jepang Tingkatkan Investasi
Roro menyampaikan, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo, kebijakan perdagangan Indonesia menekankan pada peningkatan kerja sama internasional, diversifikasi pasar, deregulasi kebijakan perdagangan, dan penguatan cadangan devisa.
"Kami mengajak JAPINDA untuk terus membina kerja sama sektoral dalam pembangunan ekonomi dengan fokus pada otomotif, energi, pertanian, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Roro turut mengundang para pelaku usaha Jepang untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2025. Pada 2024, TEI menghasilkan transaksi senilai USD 22,73 miliar dan Jepang menduduki peringkat ke-8 sebagai negara pembeli terbesar dengan total transaksi mencapai USD 336,41 juta.
"Kami mengundang lebih banyak perusahaan Jepang untuk berpartisipasi dalam acara tahun ini dan menjajaki peluang bisnis lebih lanjut dengan Indonesia," ajak Wamendag Roro.
Baca juga:
80 Persen Perdagangan China-AS Terdampak Tarif Trump, Berbagai Negara Bakal Kena Imbas
Senior Executive Director of JAPINDA, Norio Yamazaki menambahkan, JAPINDA akan terus berkomitmen meningkatkan hubungan persahabatan dan program pertukaran antara Jepang dan
Indonesia. Asosiasi yang didirikan pada 1958 ini, lanjutnya, memiliki berbagai macam program, seperti seminar, publikasi bulanan seputar Indonesia, kursus bahasa Indonesia, dan kunjungan delegasi antarkedua negara.
"Berbagai kegiatan tersebut diharapkan akan meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang di berbagai bidang, tidak hanya di sektor ekonomi, tetapi juga di berbagai sektor penting lainnya.
Dengan begitu, hal tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat di kedua negara," tutup Norio. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, Ditawari pada Januari

Indonesia Usulkan Reformasi Total IMF dan Bank Dunia, Hapus Sistem Voting Berbasis Saham

Jokowi Jadi Dewan Penasihat Bloomberg, Pengamat Pertanyakan Kualitas Bahasa Inggris dan Prestasinya

Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya

[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun
![[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Indonesia dan Jepang Sepakat Lakukan Pertukaran 500 Ribu Penduduk dalam 5 Tahun](https://img.merahputih.com/media/dc/76/d3/dc76d3098ce41a30e4b9e3400fa8c2f6_182x135.png)
APBN 2026 Disahkan, Program MBG Jadi Salah Satu Fokus Utama dengan Rp 335 Triliun

JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan

Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025

Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka
