Wali Sebut Bisnis Waralaba Indonesia Raih Omzet hingga Rp 200 Triliun
Ilustrasi bisnis.(Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters)
Merahputih.com - Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (Wali) mengatakan bisnis waralaba Indonesia bisa terdongkrak hingga 2,5 persen keuntungannya menuju penutup tahun ini.
Ketua Umum WALI Levita Ginting Supit dalam sambutannya di pembukaan Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) mengatakan aktivitas ekonomi baik berarti didukung interaksi bisnis waralaba yang bagus.
Pada tahun lalu kata Levita, omzet bisnis waralaba Indonesia bisa mencapai Rp 200 triliun-an. Sehingga tak mustahil menurut Levita, ada kenaikan omzet pada tahun ini. "Kemungkinan meningkat ya, berkisar dua setengah persen," kata dia saat mengelilingi booth FLEI ke 23, Jumat (2/10).
Ia mengatakan kenaikan tersebut akan tidak terlalu signifikan mengingat di Indonesia baru saja rampung melakukan pesta Pemilihan Presiden.
Baca juga:
FLEI Business Show 2024 Resmi Dibuka, Dukung Bisnis Waralaba agar Naik Kelas
"Kendalanya karena tahun politik ya. Politik itu ada dampak ya, walaupun enggak terlalu ini, tapikan tetap ada dampaknya. Dan masyarakat masih adalah rasa khawatirnya," ucapnya.
Ia pun mengatakan bahwa angka peningkatan omzet bisnis waralaba makin merangkak naik ketika memasuki tahun 2025. Sebab menurut Levita, semuanya mulai berjalan kondusif. "2025 optimis naik ya 5 persen. Kita optimis akan naik," ujarnya.
Levita meyakini kenaikan itu mengingat adanya situasi perkembangan serta peluang bisnis waralaba tanah air yang makin luas cakupannya. Bahkan, peminatnya sampai ke luar negeri.
"Semakin banyak gerai-gerai yang dibuka, semakin banyak bahan-bahan di Indonesia yang dipakai," ucapnya. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS