Wakil Presiden AS Dilarang Injakkan Kaki di Palestina
Wakil Presiden AS Mike Pence. Foto: U.S. Embassy in Chile
MerahPutih.com - Keputusan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel berdampak luas. Seorang pejabat senior Palestina mengatakan bahwa Wakil Presiden AS Mike Pence dilarang menginjakkan kaki di negaranya.
"Wakil presiden Amerika dilarang menginjakkan kaki di Palestina," kata seorang anggota senior Fatah pimpinan presiden Palestina Mahmud Abbas, Jibril Rajoub kepada AFP seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (8/12)
Rajoub juga memberi isyarat bahwa Mahmoud Abbas tidak akan bertemu dengan Pence selama kunjungannya yang direncanakan akhir bulan ini.
"Dan Presiden Abbas tidak akan menyambutnya karena pernyataan yang dia (Trump) buat tentang Yerusalem," tegasnya.
Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, belum memberikan komentar terkait pelarangan Pence datang ke negaranya.
Pada Kamis (7/12), pihak Gedung Putih membatalkan rencana pertemuan antara Abbas dengan Pence setelah perubahan kebijakan AS di Yerusalem akan menjadi "kontraproduktif".
Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12) yang membuat para pemimpin Palestina.
Kunjungan Pence ke Palestina sangat beresiko memicu kemarahan rakyat. Untuk itu, Gedung Putih masih menunggu jawaban resmi dari Abbas soal pelarangan Pence masuk Palestina.
Pence dijadwalkan melakukan perjalanan ke Mesir dan Israel pada paruh kedua bulan Desember. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah