Video Rectoverso yang Disebut Habib Rizieq Simbol Palu Arit
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (tengah) saat konferensi pers Pengumuman Penurunan BI Rate di Gedung Bank Indonesia, Kamis (18/2). (Foto: MP/John Abimanyu)
Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo angkat bicara soal simbol partai terlarang palu dan arit di uang rupiah baru yang dipersoalkan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
Agus membantah BI menggunakan simbol partai terlarang palu dan arit di uang pecahan baru.
"Gambar yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit merupakan logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan," kata Agus dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu (11/1).
Dijelaskan Agus, gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang Rupiah.
"Unsur pengaman dalam uang Rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan," katanya.
Gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang.
Penggunanaan rectoverso sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia sudah umum. Sebab, rectoverso memerlukan alat cetak khusus dan sulit dibuat.
Di Indonesia, rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman Rupiah sejak tahun 1990-an. Sementara logo BI telah digunakan sebagai rectoverso uang Rupiah sejak tahun 2000.
"Rupiah merupakan salah satu lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini, uang Rupiah ditandatangani bersama oleh Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat agar senantiasa menghormati dan memperlakukan uang Rupiah dengan baik," pungkas Gubernur Bank Indonesia.
Yuk, mengenal Rectoverso, salah satu unsur pengaman uang kertas Rupiah #RupiahNKRI pic.twitter.com/yddu0H63jQ
— Bank Indonesia (@bank_indonesia) 29 Desember 2016
Bagikan
Berita Terkait
Warga Makin Mudah Lakukan Pembayaran Digital, Transfer Capai Rp 25 Kuadriliun
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya