Video Konyol Korban Kerjai Pelaku Penipuan

Komunitas Korea Selatan membagi video penipu yng ditipu korbannya di Facebook. (foto: Facebook)
MerahPutih Megapolitan - Sebuah video penipuan menggunakan ATM menjadi pembicaraan banyak orang belum lama ini. Bukan penipuannya yang menjadi bahan pembicaraan, namun kekonyolan korban yang berhasil menipu si penipu.
Video yang dibagikan di Komunitas Korea Selatan itu mengundang banyak komentar netizen. Banyak di antara mereka ternyata pernah mengalami hal serupa. Sebelumnya memang sudah banyak video sejenis yang tersebar, namun belum ada yang selengkap korban satu ini.
Cerita penipuan itu bermula dari pemasangan iklan penyewaan rumah di situs OLX yang dibuat si korban. Kemudian, pelaku mengirimkan SMS, dan menanyakan rumah tersebut. Selanjutnya, korban menanggapi dengan menelepon pelaku, "Kalau Bapak mau langsung dua tahun, per tahunnya saya kasih Rp 8 juta. Kalau setahun, saya kasih Rp 8,5 juta," kata korban.
Selanjutnya pelaku menanyakan uang muka untuk sewa rumah itu selama dua tahun. Ketika korban menawarkan uang mukadua juta rupiah,pelaku justru menawarkan untuk mengirim uang mukasebanyak lima juta rupiah. Kemudian percakapan terhenti karena pelaku berkata akan mengirimkan uang sebesar lima juta rupiah.
Dua jam kemudian, pelaku kembali menelepon dan mengabarkan bahwa dia sudah mentransfer uangnya. Namun, korban mengatakan bahwa saldo di rekeningnya belum bertambah. Oleh karena itu, korban merasa bahwa dirinya sedang ditipu dan ingin menipu si pelaku. Dengan sengaja korban juga merekam seluruh pembicaraan mereka.
Suara pelaku yang berbeda dari sebelumnya menguatkan anggapan bahwa korban sedang ditipu. Kemudian korban sengaja diam dan mengikuti semua instruksi yang penipu katakan. Ingin membuat tipuannya semakin berjalan mulus, korban mengatakan pada pelaku bahwa uang yang ditransfer pelaku belum masuk.
Pelaku kemudian mematikan telepon dengan alasan mencoba menghubungicall center bank karena menganggap terjadi kesalahan transfer. Pelaku juga meminta korban untuk menuju ATM dan mengikuti arahan petugas call center yang sebetulnya adalah komplotan pelaku.
Di depan mesin ATM, korban ditelepon kembali oleh pelaku yang saat itu dikondisikan sedang menelepon petugas call center. Korban dituntun untuk mengirim sejumlah uang berkali-kali ke rekening pelaku. Saat ditanya mengenai jumlah saldo rekening oleh pelaku, korban mengaku memiliki Rp 10.400.031. Padahal, korban saat itu hanya memiliki sekitar Rp 72.000.
Pelaku kemudian memberikan arahan supaya korban mentransfer uang ke sejumlah rekening dengan jumlah yang tidak genap. Itu adalah strategi pelaku supaya korban merasa bahwa hal tersebut merupakan kode agar rekeningnya normal kembali. Transaksi itu tentu gagal semua karena jumlah saldo korban tidak cukup.
Namun, korban masih tetap berpura-pura terpengaruh. Pelaku bahkan sempat menanyakan apakah korban memiliki rekening lain untuk "dikerjai". Pada akhirnya, korban mengaku bahwa dia hanya mengerjai pelaku. Pelaku pun kesal dan menutup telepon. Dua jam kemudian, pelaku menelepon lagi. Ia langsung mengumpat, dan sempat terjadi cekcok. Sambungan telepon pun kemudian terputus.
Baca juga:
PEDAS: Nur Mahmudi Ismail Gagal Pimpin Depok
Pedas Geruduk Depan Kantor Wali Kota Depok
Bagikan
Berita Terkait
Kades Ponggok Klaten Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penipuan

Korban Penipuan Online Rugi hingga Rp 4,6 Triliun, Komisi III DPR: Bentuk Satgas Pemberantasan Scam

Puan Sambut Kedatangan Gibran, Megawati Tidak Terlihat Hadir di Gedung MPR

Koperasi BMT Muamaroh Digeledah, 205 Korban Harap Dana Kembali

Warga Solo Tertipu Koperasi Simpan Pinjam, Dijanjikan Bunga 12 Persen

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Cara Penjahat Lakukan Penipuan Keuangan ke Warga Indonesia

Skincare GlowGlowing Palsu Beredar Murah di Marketplace, Pelaku Pakai Racikan Tapioka

Pemprov Bakal Seret ASN DKI yang Lakukan Penipuan dan Gelapkan Uang ke Ranah Hukum

WNI Ditangkap Polisi Arab Saudi, Disebut Terlibat Kasus Penipuan Haji
