Utang Indonesia Meroket, Tapi Berguna untuk Pembangunan Infrastruktur

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 10 Agustus 2017
Utang Indonesia Meroket, Tapi Berguna untuk Pembangunan Infrastruktur

Salah satu pembangunan infrastruktur garapan pemerintah (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Utang Indonesia terus meningkat mencemaskan sejumlah pihak. Bayangkan saja, sampai Juni 2017, utang luar negeri Indonesia sebesar Rp 3.706,52 triliun. Angka utang tentu mengkhawatirkan tapi tidak sebesar Malaysia atau Thailand.

Menurut Ekonom Dr James Adam utang luar negeri Indonesia sampai dengan Juni 2017 sebesar Rp 3.706,52 triliun atau meningkat sebesar Rp34,19 triliun bermanfaat juga dalam pembangunan infratruktur untuk pemerataan pembangunan dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Utang Indonesia di luar negeri memang besar, tetapi sangat bermanfaat bagi pembangunan infratruktur untuk pemerataan pembangunan dan mendorong kesejahteraan masyarakat," katanya di Kupang, Kamis (10/8.

James Adam mengatakan hal itu terkait utang Indonesia dan manfaat utang dalam pembangunan infrastruktur untuk pemerataan pembangunan dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, katanya, rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) masih lebih rendah jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand dan Jepang termasuk Brazil 69 persen, Meksiko 48 persen, China 46 persen.

"Utang pemerintah masih dalam batas aman karena berada di bawah 30 persen dari PDB bahkan di bawah ketentuan UU Keuangan yang menyaratkan maksimal 60 persen dari PDB," katanya.

Dalam kaitan dengan pemanfaatan anggaran bagi pembangunan, maka skema pembangunan infrastruktur yang ditempuh pemerintah saat ini untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan.

Misalnya, kata dia, pelibatan pihak swasta murni, BUMN murni maupun PPP (Public Private Partnership), Kerjasama Pemerintah degan Badan Usaha merupakan skema pembiayaan pembangunan infrastruktur Nasional yang ditempuh saat ini harus diapresiasi.

"Apabila skema yang dirancang saat ini yaitu anggaran pembangunan infrastruktur yang bersumber pada non anggaran pemerintah, baik swasta murni, BUMN murni maupun PPP (Public Private Partnership), KPBU (Kerjasama Pemerintah degan Badan Usaha) berjalan maka diyakini akan mempercepat penyediaan sarana dan prasarana yang masih kurang di daerah ini," papar James Adam.

"Skema pembiayaan infrastruktur yang bersumber pada kerja sama swasta murni, Public Private Partnership (PPP), akan mempercepat penyediaan sarana dan prasarana di daerah," pungkasnya.(*)

Sumber: ANTARA

#Utang Luar Negeri #Penghematan Anggaran #Pembangunan Bandara #Proyek Infrastruktur #Target Pertumbuhan Ekonomi Jokowi-JK
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
AHY Cari Dana Swasta Buat Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantai Utara Jawa
Selain proyek tanggul laut, Kemenko Infrastruktur terhadap agenda prioritas pemerintah, antara lain perbaikan irigasi untuk mendukung swasembada pangan dan perbaikan jalan daerah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
AHY Cari Dana Swasta Buat Proyek Tanggul Laut Raksasa Pantai Utara Jawa
Indonesia
Pemerintah Bakal Gelontorkan Rp 630 Miliar Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026
Pada tahun 2025 ini, Kementerian PU juga tengah menyelesaikan pembangunan 50 jembatan gantung, sebagian diantaranya telah rampung.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Pemerintah Bakal Gelontorkan Rp 630 Miliar Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026
Indonesia
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Jamin Aman Jatuh Temponya Masih Panjang
“Posisi utang luar negeri pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total."
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Utang Luar Negeri Indonesia Naik, BI Jamin Aman Jatuh Temponya Masih Panjang
Indonesia
AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo
AHY menjelaskan bahwa ICI 2025 mengangkat lima isu krusial
Angga Yudha Pratama - Kamis, 12 Juni 2025
AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo
Indonesia
Kontraktor Kapok Garap Proyek Pemerintah, DPR: Harus Ada Evaluasi Menyeluruh
Fenomena 'kapok proyek' menunjukkan ketidakseimbangan antara risiko yang ditanggung kontraktor dan jaminan kepastian dari pihak pemerintah.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Juni 2025
Kontraktor Kapok Garap Proyek Pemerintah, DPR: Harus Ada Evaluasi Menyeluruh
Indonesia
Sri Mulyani Tetapkan Uang Makan dan Snack Rakor Menteri Prabowo Senilai Rp 171 Ribu
Jumlah tersebut terdiri atas biaya makan untuk sekali rakor senilai Rp 118 ribu per orang dan biaya kudapan atau snack Rp 53 ribu per orang.
Dwi Astarini - Selasa, 03 Juni 2025
Sri Mulyani Tetapkan Uang Makan dan Snack Rakor Menteri Prabowo Senilai Rp 171 Ribu
Indonesia
Prahara Pembongkaran Tiang Mangkrak di Jalan Rasuna Said: Demi Estetika dan Kelancaran Lalu Lintas Kota
Jjika proyek monorel memang sudah tidak dilanjutkan, maka infrastruktur yang ada sebaiknya dikembalikan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
Prahara Pembongkaran Tiang Mangkrak di Jalan Rasuna Said: Demi Estetika dan Kelancaran Lalu Lintas Kota
Indonesia
Ini Yang Bikin Utang Luar Negeri Pemerintah Capai USD 427,2 Miliar di Februari 2025
Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh 5,1 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,3 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 April 2025
Ini Yang Bikin Utang Luar Negeri Pemerintah Capai USD 427,2 Miliar di Februari 2025
Berita Foto
Menilik Progres Proyek Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Capai 50,04 Persen di Jakarta
Suasana konstruksi jalan layang pembangunan stasiun kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta fase 1B rute Velodrome-Manggarai di kawasan Manggarai, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 17 April 2025
Menilik Progres Proyek Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai  Capai 50,04 Persen di Jakarta
Indonesia
Prabowo Minta Efisiensi Anggaran, Ahmad Dhani: Puasa Menghambu-hamburkan Uang
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 15 Februari 2025
Prabowo Minta Efisiensi Anggaran, Ahmad Dhani: Puasa Menghambu-hamburkan Uang
Bagikan