Usulan Capres dari NasDem Hanya Upaya Menarik Perhatian Publik

Mula AkmalMula Akmal - Sabtu, 18 Juni 2022
Usulan Capres dari NasDem Hanya Upaya Menarik Perhatian Publik

Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Partai NasDem telah mengumumkan tiga nama bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Ketiganya yakni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga:

Nama Erick Thohir Hilang dari Usulan Bakal Capres NasDem, meski Masuk 3 Besar

Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, buka suara menanggapi hal tersebut. PDIP, kata dia, menghargai rekomendasi bakal capres yang muncul dari para kader NasDem.

"Kendatipun demikian, keputusan ini tentu masih sangat terbuka, yang menurut saya tidak lebih sebagai "political exercise" atau bagian dari dinamika untuk menarik perhatian publik," ujar Andreas kepada wartawan, Sabtu (18/6).

Menurut Andreas, NasDem masih harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk menggenapi presidential treshold (PT) 20 persen agar dapat mengusung capres dan cawapres.

"Kemudian, nama-nama yang diputuskan pun bukan kader partai sehingga tentu keterikatan emosionalnya pun tentu sangat rentan dengan NasDem," ujarnya.

Baca Juga:

3 Nama Bakal Capres NasDem: Anies, Andika, Ganjar

Diketahui, dari rekomendasi yang disampaikan 34 DPW NasDem, Anies Baswedan mendapat dukungan dari 32 DPW. Kemudian, sebanyak 29 DPW NasDem merekomendasikan nama Ganjar Pranowo.

Sementara, Andika Perkasa mendapat dukungan dari 13 DPW NasDem. Sedangkan, Erick Thohir mendapat rekomendasi dari 16 DPW atau lebih tinggi dari Andika Perkasa.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menegaskan, usulan yang dikeluarkan oleh partainya merupakan hasil musyawarah bersama. Dia mengapresiasi aspirasi seluruh DPW yang menyampaikan rekomendasi tersebut.

"Urutannya boleh 1, 2, 3 tapi itu adalah berdasarkan urutan saja, kualifikasinya sama, dan itulah komitmen saya dan penghargaan saya kepada saudara di rakernas ini," kata Surya Paloh. (Pon)

Baca Juga:

Dilirik Jadi Capres, Ganjar Belum Komunikasi dengan NasDem

#PDIP #NasDem #Partai Nasdem #Capres 2024 #Pemilu #Pemilu 2024
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Anggota DPR RI dari fraksi NasDem, Rajiv, mangkir dari panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Satori diduga menerima uang sebesar Rp12,52 miliar
Angga Yudha Pratama - Senin, 27 Oktober 2025
Politisi NasDem Dipanggil KPK Setelah Rekan Separtainya Jadi Tersangka Korupsi Rp 28 Miliar, Siapa Lagi yang Kecipratan Dana PSBI OJK?
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bagikan